Ankara (ANTARA) – Presiden Irak Mohammed Shiah al-Sudani kembali menegaskan negaranya menghormati pemerintah Suriah.
“Pemerintah Irak menghormati keinginan rakyat Suriah dan mengharapkan proses politik penuh,” kata Sudani pada hari Jumat, menurut Kantor Berita INA. katanya.
“Tidak ada keyakinan bahwa penjara-penjara Suriah akan membuat kita terpapar terorisme,” katanya, seraya menekankan bahwa kedua negara harus bekerja sama dalam masalah keamanan.
Perdana Menteri Sudan juga mengatakan bahwa dia menyampaikan pandangan Irak kepada pemerintah sementara Suriah mengenai situasi saat ini dan menyatakan pentingnya kerja sama untuk keamanan perbatasan.
“Kami ingin berorganisasi di Suriah untuk menjamin keamanan perbatasan,” katanya.
Terkait pergerakan para pemimpin pemerintah Suriah yang digulingkan, Sudani mengatakan Maher Assad, jenderal dan saudara mantan presiden Bashar Assad, belum memasuki wilayah Irak.
Dia juga mengatakan pemerintah yang digulingkan tidak meminta bantuan tentara Irak saat terjadi serangan oleh pasukan anti-pemerintah awal bulan ini.
Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok oposisi merebut Damaskus pada 8 Desember.
Peristiwa ini sekaligus mengakhiri pemerintahan Partai Baath yang telah memerintah Suriah sejak tahun 1963.
Pengambilalihan tersebut terjadi setelah milisi Hayat Tahrir al-Sham merebut ibu kota dalam serangan cepat yang berlangsung kurang dari dua minggu.
Asal: Anatolia
Leave a Reply