Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan pihaknya akan terus memperkuat integritas pasar modal Indonesia pada tahun 2025 untuk melindungi investor pasar modal, khususnya investor ritel.
Pada saat yang sama, OJK memerlukan dukungan pemerintah, termasuk perbaikan kerangka regulasi sektor keuangan, seperti pengembangan produk turunan Undang-Undang tentang Pembangunan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Integritas pasar akan terus diperkuat melalui penegakan hukum yang tegas dan gigih, terutama untuk melindungi investor ritel dari saham-saham yang pergerakannya tidak menentu, kata Mahendra dalam Rapat Umum Tahunan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2024. pada pembukaan perdagangan. Gedung BEI, Jakarta.
Mahendra mengatakan OJK bersama seluruh pemangku kepentingan akan meningkatkan kualitas dan kuantitas perusahaan di pasar modal Indonesia, termasuk meningkatkan saham free float dan mendorong perusahaan besar untuk listing di BEI.
Pada saat yang sama, hal ini akan mendorong peningkatan peran investor institusi di pasar primer dan sekunder di pasar modal Indonesia.
“Mengingat hal tersebut, kami mendorong optimalisasi penggunaan efek beragunan aset (EBA) untuk mendukung likuiditas dalam pelaksanaan program 3 juta tersebut. program rumah,” kata Mahendra.
Selain itu, OJK akan mendorong pengembangan produk baru dan mengoptimalkan penggunaan produk pasar modal yang sudah ada, termasuk produk perusahaan karbon dan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
OJK selanjutnya akan mendorong penguatan Anggota Bursa (AB) dan Manajer Investasi (IM) melalui peningkatan kapasitas, tata kelola, pengendalian internal, manajemen risiko, serta kepatuhan AB dan MI, termasuk teknologi informasi dan keamanan operasional.
OJK selanjutnya akan mendorong pengembangan pertukaran karbon (IDX Carbon) dengan mendukung paket kebijakan insentif dan promosi, termasuk kebijakan perpajakan untuk pengembangan sektor prioritas.
“Juga dukungan Kementerian dan Lembaga (K/L) serta seluruh pemangku kepentingan dalam berbagai program pengerukan pasar,” kata Mahendra.
Leave a Reply