Jakarta (ANTARA) – Center for Economic and Legal Studies (Celios) menyatakan setidaknya ada enam sektor industri di Indonesia yang mampu tumbuh pesat pada tahun 2025.
Sektor ini merupakan industri komponen energi terbarukan berteknologi tinggi. Semikonduktor; Tekstil; suku cadang kendaraan bermotor; Baja; serta di sektor perikanan dan pertanian.
Ketika dihubungi di Jakarta pada hari Kamis, Yudhistira Adhinegara, Direktur Celios Bhima, mengatakan industri teknologi tinggi yang dianggap sebagai komponen energi terbarukan memiliki dampak yang signifikan mengingat komitmen Presiden Prabowo terhadap elektrifikasi ramah lingkungan sebesar 75 gigawatt (GW) dapat mengalami pertumbuhan. hingga tahun 2040
“Peluang industri teknologi tinggi misalnya baterai hemat energi serta komponen panel surya, generator angin dan air,” ujarnya.
Ia mengatakan, semakin cepat pemerintah menargetkan elektrifikasi yang ramah lingkungan, maka hal tersebut harus diselaraskan dengan kesiapan rantai pasok industri lokal sehingga juga dapat merangsang investasi di berbagai industri turunan baru.
Bhima mengatakan industri semikonduktor, tekstil pakaian jadi, suku cadang mobil, serta industri besi dan baja bisa tumbuh akibat perang dagang AS-China.
Menurutnya, Indonesia bisa memanfaatkan persaingan bisnis kedua negara adidaya tersebut untuk menarik investasi dari produsen yang menghindari kenaikan tarif.
“Pabrik yang menghindari kenaikan tarif cenderung berlokasi lebih dekat dengan asal bahan baku atau lebih dekat dengan pasar potensial. Indonesia memenuhi kedua kriteria tersebut – kaya akan bahan mentah dan pasar potensial,” katanya.
Sementara itu, distribusi hasil perikanan dan pertanian berpotensi besar menjadi penggerak perekonomian pada tahun 2025. bidang pangan, baik untuk pemenuhan program Makan Gratis Bergizi (MBG) maupun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor yang tinggi.
Leave a Reply