Baku, Azerbaijan (ANTARA) – Azerbaijan pada Kamis (19/12) mengumumkan negaranya telah tergabung dalam kelompok delapan negara berkembang (D-8).
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Azerbaijan mengatakan Azerbaijan “terpilih dengan suara bulat” sebagai anggota pada pertemuan puncak ke-11 kelompok tersebut yang diadakan di Kairo, Mesir.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa, untuk pertama kalinya sejak didirikan, D-8 berkembang dengan menerima anggota baru.
Menyebut kelompok D-8 sebagai “Delapan Negara Islam”, pernyataan Kementerian Luar Negeri Azerbaijan juga menyoroti potensi ekonomi dari blok yang berpenduduk “60 persen Muslim dunia”.
Kementerian Luar Negeri mengatakan keanggotaan Azerbaijan dalam D-8 adalah “contoh nyata” dari meningkatnya pengaruh dan kepercayaan internasional negara tersebut.
Pernyataan itu juga menyatakan bahwa Azerbaijan akan memainkan peran penting dalam melindungi prinsip-prinsip dasar D-8 dan memperdalam kerja sama di dalam organisasi tersebut.
Kementerian Luar Negeri menekankan pentingnya “keamanan, stabilitas, kemakmuran dan kerja sama yang saling menguntungkan” di kawasan, serta mengembangkan hubungan di bidang “ekonomi dan perdagangan, transportasi, komunikasi dan sejumlah bidang penting lainnya”.
Pernyataan tersebut menekankan peran Azerbaijan sebagai “jembatan antara Timur dan Barat” dan sebagai pusat kebudayaan, agama, dan peradaban di dunia Islam.
Bersamaan dengan itu, kata Kementerian Luar Negeri, keanggotaan Azerbaijan akan berkontribusi besar dalam “memperkuat solidaritas Islam, memperkuat nilai-nilai Islam” di seluruh dunia, serta “memerangi Islamofobia.”
D-8 didirikan pada tanggal 15 Juni 1997 di Istanbul, dan memiliki sekretariat organisasi yang berlokasi di ibu kota Turki.
Selain Azerbaijan, anggota D-8 antara lain Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki.
Negara-negara anggota D-8 juga merupakan bagian dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Jumlah penduduk negara-negara D-8 sekitar 1,2 miliar, dan total perdagangan luar negeri sebesar 2,3 triliun dolar (Rp 37,4 triliun), yang berarti sekitar lima persen perdagangan dunia.
Sumber: Anadolu
Pertandingan Solidaritas Islam ke-4 diadakan di Azerbaijan
Leave a Reply