Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Studi: Media sosial tidak berdampak besar pada kesehatan mental

Jakarta (ANTARA) – Media sosial kerap menjadi perbincangan karena dampak negatifnya terhadap kesehatan mental. Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Social Sciences and Medicine mengambil langkah mundur dari narasi ini.

Menurut Hindustan Times, Selasa, secara tradisional, media sosial diyakini mengganggu rentang perhatian. Namun hasil penelitian ini mengungkap temuan penting yang menantang asumsi sebelumnya.

Penulis studi Chloe N. Jones mengatakan kepada Psypost, “Temuan yang mengejutkan adalah bahwa hubungan antara penggunaan media sosial dan pengendalian perhatian adalah positif, meskipun kecil, bertentangan dengan asumsi umum bahwa media sosial memiliki efek negatif pada pengendalian perhatian. Hal ini membuat hal tersebut menjadi sulit.”

Para peneliti mencatat bahwa sebagian besar penelitian dievaluasi berdasarkan data yang dilaporkan sendiri (data yang diberikan oleh peserta, bukan observasi dan deduksi ilmiah).

Data yang dilaporkan sendiri mungkin tidak dapat diandalkan, karena peserta mungkin memiliki pemahaman yang menyimpang tentang hubungan sebab akibat antara media sosial dan kesehatan mental, sehingga membesar-besarkan dampak negatifnya.

Alih-alih data yang dilaporkan sendiri, para peneliti melacak penggunaan media sosial semua partisipan selama seminggu. Selain itu, peserta juga menyelesaikan tugas kognitif dan kuesioner kesehatan mental.

Hasilnya berbeda dari semua penelitian sebelumnya yang menemukan adanya hubungan erat antara media sosial dan kesehatan mental yang buruk.

Studi tersebut menemukan bahwa waktu yang dihabiskan di media sosial, seperti Instagram atau Facebook, tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kesehatan mental.

Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi kuat antara berapa banyak waktu yang dihabiskan orang di platform ini dan perasaan cemas, depresi, atau stres.

Meskipun terdapat korelasi kecil antara penggunaan media sosial dan perasaan sedih, korelasinya sangat kecil (1,5 persen) sehingga tidak memberikan perbedaan yang besar.

Para peneliti telah menunjukkan bahwa penggunaan media saja tidak menyebabkan masalah kesehatan mental, banyak faktor lain yang juga berkontribusi.

Menurut penelitian ini, penggunaan media sosial tampaknya lebih menarik perhatian orang. Hal ini terutama berlaku bagi orang yang menggunakan TikTok. Media sosial mungkin tidak seburuk yang diperkirakan banyak orang sebelumnya.

Studi ini berharga karena mengevaluasi kembali dampak media sosial dari perspektif baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *