Paris (ANTARA) – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan Prancis dan Arab Saudi akan bersama-sama memimpin konferensi Juni mendatang untuk membahas pembentukan negara Palestina.
Berbagai media memberitakan pengumuman tersebut pada Selasa (12/03).
Berbicara kepada wartawan di ibu kota Saudi, Riyadh, Macron mengatakan dia dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman telah setuju untuk menjadi tuan rumah konferensi tersebut.
Konferensi ini rencananya akan berlangsung pada bulan Juni tahun depan.
Macron menjelaskan, tujuan konferensi ini adalah untuk mempertemukan berbagai inisiatif diplomasi untuk menempatkan semua pihak pada jalur yang sama dalam upaya pembentukan negara Palestina.
Dalam pernyataan terpisah, Macron menegaskan kembali keyakinannya bahwa pemerintah Prancis dapat bertahan dari mosi tidak percaya pada hari Rabu.
Usulan tersebut didukung oleh partai sayap kanan Marine Le Pen, yang bekerja sama dengan koalisi sayap kiri untuk mencoba menggulingkan pemerintah.
Presiden Macron juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur sebelum masa jabatannya berakhir pada tahun 2027.
Jika mosi tidak percaya diterima, pemerintah Prancis berisiko dibubarkan.
Situasi ini disebabkan oleh keputusan Perdana Menteri Michel Barnier pada hari Senin untuk mengabaikan pemungutan suara parlemen mengenai penerapan rancangan undang-undang anggaran jaminan sosial.
Barnier menggunakan Pasal 49.3 Konstitusi untuk mengesahkan RUU kontroversial tersebut. Akibatnya, sidang Majelis Nasional – yang merupakan majelis rendah Parlemen Prancis – ditangguhkan tanpa perdebatan.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply