Jakarta (ANTARA) – PT Aviasi Wisata Indonesia atau InJourney melakukan transformasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali untuk memberikan daya tarik bagi masyarakat dan wisatawan mancanegara.
CEO InJourney Maya Watono dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan pihaknya melakukan transformasi sektor bandara karena bandara adalah wajah bangsa atau pintu gerbang bangsa.
“Bandara sebagai wajah bangsa merupakan tempat pertama dan terakhir yang dikunjungi wisatawan, dengan 150 juta penumpang melewati bandara yang kami kelola setiap tahunnya. Untuk itu transformasi ini sangat diperlukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan optimal di masa depan bagi masyarakat Indonesia,” kata Maya.
Maya menjelaskan, program transformasi yang dicanangkan InJourney dilaksanakan secara fundamental, memperhatikan aspek bangunan, proses, dan manusia.
Sebagai pilot project, transformasi ini akan dimulai dari dua bandara besar yang dikelola oleh InJourney Airports, yaitu Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, yang keduanya juga merupakan bandara tersibuk selama periode Natal dan Tahun Baru baru.
Di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, jumlah penumpang diperkirakan meningkat menjadi 3,05 juta atau meningkat sekitar 7 persen dari sebelumnya 2,85 juta penumpang, dan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebanyak 1,39 juta penumpang. atau meningkat sekitar 7 persen dibandingkan sebelumnya 1,27 juta penumpang.
Dari sisi bangunan, dilakukan dengan meningkatkan kualitas infrastruktur bandara, fokus pada customer experience seperti mempercantik terminal, menerapkan CT dan ATRS X-Ray untuk meningkatkan kecepatan layanan dan mengoptimalkan suhu udara.
Dari segi proses, hal ini dilakukan dengan meningkatkan operasional bandara berbasis ekosistem dan pengambilan keputusan berbasis data. Dalam istilah manusia, hal ini dilakukan dengan nilai-nilai, sikap, cara berpikir dan kompetensi yang berorientasi pada pelanggan.
Salah satu program transformasi yang dilakukan adalah mempercantik atau meningkatkan estetika terminal penumpang baik bagian dalam maupun luar, termasuk penataan ulang kawasan lanskap dan kawasan hijau yang mengusung konsep nuansa budaya Indonesia yang dipadukan dengan teknologi.
Sejalan dengan percantikan tersebut, penumpang dan pengunjung maskapai penerbangan dapat melihat dan merasakan perubahan estetika yang cukup signifikan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Area check-in Terminal 3 kini dilengkapi dengan berbagai dekorasi tanaman dan tumbuh-tumbuhan, didukung pencahayaan yang lebih baik. Trim ini dapat dilihat di sepanjang fasad penyewa komersial dan meja check-in.
Untuk melengkapi keindahannya, area check-in Terminal 3 didukung penerapan teknologi melalui fasilitas penurunan bagasi yang memungkinkan penumpang maskapai penerbangan dapat secara mandiri dan cepat memproses tas, koper atau bagasi terdaftar yang akan ditempatkan di bagasi bagasi. pesawat terbang.
Pintu masuk penerbangan domestik dan internasional outbound kini juga dilengkapi dengan lanskap taman sehingga menciptakan kesan nyaman sekaligus muram di Terminal 3.
Dinding area pengambilan bagasi kemudian akan dibuat taman vertikal. Sementara itu, lokasi jalur perakitan telah ditanami tanaman hijau sehingga memberikan kesan hutan mini.
Di area pengambilan bagasi kedatangan internasional juga ada satu hal yang menjadi pusat perhatian penumpang maskapai, yaitu LED berukuran besar yang menampilkan video alam dan budaya Indonesia. Sementara itu, taman dan kawasan hijau di area luar Terminal 3 sedang ditata ulang.
“Kami berharap dengan transformasi ini kita dapat mengoptimalkan pelayanan masyarakat pada saat high season. Tentu saja inisiatif ini dapat terlaksana dengan baik berkat sinergi dan dukungan berbagai pihak, antara lain Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Pekerjaan Umum dan Tata Air serta seluruh pihak yang berkolaborasi. kata Maya.
Sementara itu, CEO InJourney Airports Faik Fahmi juga menjelaskan pihaknya siap menghadapi peningkatan pergerakan penumpang dan pesawat saat Natal dan Tahun Baru.
Termasuk pendirian stand di 37 bandara yang berada di bawah InJourney Airport, dengan jam operasional aktivasi operasional selama 19 hari terhitung sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Seluruh bandara juga akan standby 24 jam selama periode publikasi.
InJourney Airports telah mengerahkan 15.939 staf untuk memastikan kelancaran operasional perjalanan penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru.
Selain petugas operasional yang mempunyai shift yang ada, Bandara InJourney juga menempatkan beberapa titik kontak, antara lain 10.936 petugas operasi, 336 staf layanan pelanggan, 3.877 staf layanan fasilitas dan 724 staf trem dan 879 staf pemeliharaan. Upaya penambahan titik sentuh yang berbeda diharapkan seluruh penumpang dapat terlayani dengan baik pada saat peak season.
InJourney Airports juga memiliki infrastruktur teknologi dan prosedur untuk memastikan pengelolaan bandara yang andal di masa sibuk Natal, yaitu Airport Operations Control Center (AOCC) sebagai forum kerjasama terpusat bagi seluruh pemangku kepentingan, dan kemudian Terminal Operations Center (TOC) sebagai informasi. dan pusat komando di area terminal bandar udara, serta sistem pengelolaan bandar udara berbasis lalu lintas atau Traffic-Based Management Operation (MOT).
Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi kerja sama Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menjamin kelancaran transportasi saat Natal dan Tahun Baru.
Alhamdulillah selama dua bulan bekerja sama dengan Menhub Dudy Purwagandhi hasilnya maksimal. Terima kasih Pak Menhub atas dukungannya, kata Erick.
Erick juga menyampaikan terima kasih kepada InJourney dan InJourney Airports atas upayanya dalam meningkatkan fasilitas bandara.
“Saya menyaksikan pembenahan maksimal di Bandara I Gusti Ngurah dan juga upaya pembenahan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” kata Erick.
Utusan Khusus Presiden untuk Pembinaan Generasi Muda dan Perajin, Raffi Ahmad mengucapkan terima kasih atas transformasi yang dilakukan InJourney.
Pihaknya mengajak seluruh generasi muda untuk mendukung kebaikan yang dilakukan pemerintah yang telah bekerja keras memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat melalui sosialisasi.
Leave a Reply