Jakarta (ANTARA) – Holding BUMN Pangan ID FOOD akan fokus pada perluasan areal tebu, penerapan pertanian cerdas dan peningkatan kemitraan dengan petani untuk mempersiapkan musim giling 2025, serta peningkatan produksi gula.
CEO ID FOOD Sis Apik Vijayantho mengatakan perluasan lahan tebu merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk menjamin pasokan bahan baku.
Menurut dia, dengan menambah luas lahan tebu, baik lahan milik tebu (HGU) maupun koperasi, maka perseroan akan terjamin pasokan tebu mentah untuk digiling menjadi gula di enam pabrik gula (PG) miliknya. saat ini dikelola oleh ID FOOD Group.
“Perluasan areal tebu sangat penting untuk menunjang produksi gula. Salah satu langkah perluasan yang kami lakukan adalah melalui kerja sama optimalisasi lahan dengan Perhutani dan PTPN serta instansi lainnya,” kata Sis Apik dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Saat ini areal tebu ID FOOD terus berkembang. Pada tahun 2024 ID FOOD mencatat luas areal tebu sebesar 61 ribu hektare atau meningkat 13 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar 53 ribu hektare. hektar.
Selain perluasan areal tebu yang terus digalakkan, menurut Kak Apik, peningkatan produksi gula juga disebabkan adanya inovasi dan digitalisasi di sepanjang rantai pasok produksi.
“Saat ini kami telah menerapkan sistem pemantauan digital yang meliputi pemantauan hasil penebangan, pemantauan pertumbuhan tanaman, dan pemetaan luas kebun,” jelasnya.
Selain itu, Kak Apik menyampaikan peningkatan kemitraan dengan produsen tebu skala kecil juga menjadi pilar yang terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan produksi gula ID FOOD Group pada tahun 2025.
Untuk merangsang peningkatan kemitraan, ID FOOD menyediakan mekanisme pembiayaan bersama bagi petani, dimulai dengan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bermitra dengan perbankan, Sistem Resi Gudang (SRG), Kontrak Pengadaan dan pembayaran cepat kepada petani.
Kak Apik mengatakan penguatan kemitraan dengan produsen tebu skala kecil menjadi faktor penentu yang berdampak langsung pada pasokan tebu mentah.
Berkat kemitraan yang baik dengan petani, pada musim giling tahun 2024, jumlah tebu giling ID FOOD Group akan meningkat sebesar 12,5 persen dibandingkan tahun 2023 atau dari 3,5 juta ton menjadi 4 juta ton.
“Kemitraan dengan produsen tebu ini berkaitan langsung dengan ketersediaan dan keberlanjutan pasokan tebu mentah. Jumlah tebu giling menjadi salah satu penentu tingginya produksi dan efisiensi operasional, diukur dengan optimalisasi kapasitas giling atau waktu giling,” kata Sis Apik.
Leave a Reply