Washington (ANTARA) – Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menjadi tulang punggung respon kemanusiaan di Jalur Gaza, menurut wakil juru bicara PBB pada Senin lima (3/1).
Farhan Haq mengatakan kepada wartawan: “Dari sudut pandang kami, UNRWA, dan kami telah mengatakan hal ini berkali-kali, adalah tulang punggung upaya bantuan, dan kami yakin bahwa badan ini tidak dapat digantikan.”
Pernyataan itu muncul setelah Direktur UNRWA Philippe Lazzarini mengungkapkan bahwa rancangan undang-undang Knesset Israel yang melarang badan tersebut bekerja di wilayah pendudukan Palestina akan mulai berlaku dalam waktu kurang dari empat minggu.
“Jika operasi UNRWA terganggu setelah berlakunya undang-undang ini, hal ini akan menimbulkan penderitaan besar bagi masyarakat yang sudah berada dalam situasi putus asa,” kata Haq.
Hingga Oktober 2023, menurut Haq, UNRWA telah memberikan 6,7 juta konsultasi medis di Gaza, rata-rata lebih dari 1,600 konsultasi per hari.
Dia menambahkan bahwa sekitar 730.000 orang telah memperoleh manfaat dari dukungan kesehatan mental dan psikologis melalui UNRWA, dan menambahkan bahwa badan tersebut telah melindungi 560.000 anak di bawah usia 10 tahun dari epilepsi.
Ia menyoroti bahwa hampir 2 juta orang telah menerima bantuan makanan, sementara ratusan ribu pengungsi tinggal di tempat penampungan UNRWA.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply