Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Komisi IV DPR – KKP dukung budi daya perikanan air tawar di Kalteng

Jakarta (ANTARA) – Komisi IV Republik Korea menyetujui upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam meningkatkan produktivitas perikanan air tawar di Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam program swasembada mendukung.

Wakil Ketua Komisi IV DPR Ahmad Yohan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan kondisi geografis Kalimantan Tengah yang luas dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pengembangan budidaya ikan dan nila.

Oleh karena itu, guna meningkatkan produktivitas budidaya perikanan di provinsi tersebut, Komisi IV DPR bekerja sama dengan KKP untuk memfasilitasi akses pinjaman modal bagi petani tradisional, ”ujarnya saat melaporkan hasil kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah saat berlibur. .

Menurut dia, tujuan kunjungan kerja pada masa reses tersebut adalah untuk memastikan upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan dan menjamin peningkatan pengembangan perikanan darat, air tawar, dan laut.

Ahmad Yohan mengatakan DPRK akan terus membantu dan berkoordinasi dengan Himpunan Bank-bank Negara (Himbara) bersama CKP untuk melawan pinjaman online (nanas) atau penggarap tradisional yang tidak terjerumus ke rentenir.

“Pembayaran KUR ini sangat dinantikan oleh masyarakat petani tradisional dan tidak boleh dipersulit,” ujarnya.

Selain itu, Yohan mengidentifikasi kendala lain yang dihadapi para petani ikan air tawar di Kalimantan Tengah, yaitu sulitnya akses jalur produksi. Padahal, kapasitas jalan produksi mempengaruhi berhasil tidaknya program swasembada pangan, sehingga petani tidak kesulitan mengangkut hasil panennya.

“Kami meminta kepada Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Kapuas, untuk mendukung kelancaran akses jalan budidaya tanaman sehingga kesejahteraan tanaman dapat tercapai,” ujarnya.

Johan berharap anggaran KKP dapat digunakan untuk meningkatkan produksi benih ikan berkualitas dan meningkatkan produksi pakan mandiri berkualitas untuk membantu kelompok budidaya ikan tradisional meningkatkan produksinya secara berkelanjutan.

Sementara itu, Direktur Pelaksana Budidaya Perikanan KKP Tb Haeru Rahayu Kalimantan Tengah merupakan provinsi terluas di Indonesia atau 1,5 kali luas Pulau Jawa, kondisi geografisnya didominasi oleh lahan gambut, dan mempunyai potensi besar untuk budidaya ikan khususnya Kapuas. Produksi saat ini mencapai 12.850. ton per tahun.

“Budidaya ikan di lahan gambut memiliki potensi yang menjanjikan. Dengan pengelolaan lahan yang baik, lahan gambut dapat dijadikan kolam budidaya ikan air tawar seperti lele dan nila,” ujarnya.

Plt. Samsul Bahravi, Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, mengatakan pihaknya menyalurkan bantuan kepada kelompok budidaya ikan di Kapuas berupa benih ikan siam dan nila berkualitas.

Ikan siam mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan cukup tahan terhadap rendahnya kandungan oksigen dan keasaman air. Sementara itu, ikan nila sebagai salah satu komoditas unggulan CPP juga memiliki viabilitas yang tinggi.

Keunggulan benih ikan air tawar dari BBPAT Mandiangin dan Instalasi Budidaya Ikan Gambut Pulang Pisau (IBILAGA) adalah pertumbuhannya yang cepat dan adaptasi yang cepat terhadap kondisi perairan di Kalimantan Tengah seperti Kapuas sehingga menurunkan angka kematian hingga kerugian.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan dukungan penuhnya terhadap kegiatan budidaya yang dilakukan masyarakat. Beberapa program telah diperkenalkan untuk mendukung produktivitas pengolah, termasuk desa nelayan dan program restorasi kolam.

Kabupaten Kapuas telah ditetapkan sebagai Desa Budidaya Patin berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kapmen KP) Nomor 20 Tahun 2008. Tahun 2022 Nomor 16 dan Peraturan Menteri KP Nomor 28. Nomor 111 Tahun 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *