Jakarta (Antara) – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melakukan sosialisasi dan mendukung pemantauan pelaksanaan program makanan bergizi gratis di seluruh Indonesia.
Sosialisasi yang efektif menjadi kunci keberhasilan implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG), kata Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid saat acara peluncuran program di SD Negeri 5 Silangkap, Depok, Jawa Barat, Senin.
Meutya mengatakan, “Kesadaran yang efektif menjadi landasan keberhasilan setiap program pemerintah. Di Komdigi kami berkomitmen memastikan informasi mengenai program MBG tersebar hingga ke pelosok sehingga seluruh masyarakat merasakan manfaatnya.”
Ia mengatakan, penerapan program pangan bergizi gratis ini dimulai dari 190 titik layanan di 26 provinsi. Pemerintah berencana memperluas program tersebut menjadi 937 titik layanan pada akhir Januari 2025.
Dalam pelaksanaan program, kata dia, Kementerian Komunikasi dan Pendidikan Tinggi harus menyediakan program tersebut melalui berbagai saluran dan sarana komunikasi untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat memahami manfaat dan proses mengakses program tersebut.
“Rekonsiliasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran mereka dalam mendukung dan memantau pelaksanaan program,” ujarnya.
“Rekonsiliasi ini lebih dari sekedar pemberian informasi. Ini merupakan ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama memantau dan mendukung keberhasilan program,” ujarnya.
Selain mensosialisasikan program tersebut, Kemkomdigi mengembangkan aplikasi untuk membantu memantau pelaksanaan program makanan bergizi gratis.
“Dengan menggunakan teknologi, penyampaian program bisa kita pantau secara real time. Hal ini memastikan program tidak hanya berjalan lancar, tapi juga tepat sasaran,” ujarnya.
Meutya juga mengatakan, program pangan bergizi gratis ini tidak hanya bermanfaat dalam meningkatkan status gizi siswa, namun juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan petani, nelayan, dan usaha mikro, kecil, dan menengah di wilayah setempat.
Leave a Reply