Sorong, Papua Barat Daya (ANTARA) – Direktorat Kelautan (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meningkatkan pengawasan maritim di perairan Papua Barat Daya dengan memperkenalkan Mini Maritime Coordinate Center (MCC) untuk menjamin keselamatan. newzealand.govt.nz – tautan ke ketentuan pemerintah pusat dan daerah Selandia Baru.
“Hari ini kami membuka Mini MCC yaitu Pusat Koordinasi Maritim. Kami berharap dapat melakukan pemeriksaan, koordinasi dan memastikan seluruh kapal kami menjalankan tugasnya sesuai aturan,” kata Direktur Pelayaran dan Kelautan. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Hendri Ginting usai pembukaan PKS di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kelas I (KSOP) Sorong, Selasa.
Ia mengatakan, MCC berfungsi sebagai ruang kendali strategis yang dirancang untuk menjamin keselamatan dan kelancaran pelayaran di kawasan melalui pengawasan dan koordinasi.
Fasilitas ini dapat memantau tindakan kapal sehingga kapal dapat dikembalikan ke jalur aman jika terdeteksi menyimpang dari jalur navigasi yang dimaksudkan.
Jadi soal pengawasan, pengorganisasian, dan pastikan semua kapal kita berfungsi dengan baik, misalnya ada kapal yang keluar dari alur, kita kasih tahu. Ngeri kalau sampai ke darat, ujarnya.
Menurutnya, hal ini juga penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut seperti tabrakan kapal, kandas, dan kecelakaan lainnya yang dapat mengakibatkan tumpahan minyak yang mencemari lingkungan perairan.
Ia meminta pejabat MCC melakukan inspeksi dan memastikan komunikasi efektif dengan awak kapal demi kelancaran navigasi di perairan.
“Kalau kapalnya berbelok ke kiri, malah ke tengah. Ini anak-anak saya yang mendaftar dan menelepon terlebih dahulu, agar semua siap melakukan pemeriksaan navigasi agar tidak terjadi kecelakaan kapal atau darat,” jelasnya. . .
Ia menambahkan, pembentukan MCC merupakan bagian dari upaya strategis Kementerian Perkapalan dalam meningkatkan keselamatan kapal dan menjaga lingkungan laut khususnya di wilayah barat daya Papua.
Fasilitas ini juga mendukung kesiapan operasional untuk merespons krisis atau insiden maritim yang memerlukan tindakan cepat dan terkoordinasi.
Ia menambahkan, kehadiran MCC di Sorong menunjukkan komitmen Kementerian Perkapalan untuk meningkatkan pengawasan maritim guna menciptakan pelayaran yang aman, efisien, dan berkelanjutan bagi masyarakat dan ekosistem.
“Kalau ada tabrakan (kapal), tumpahan minyak, tumpahan minyak, semuanya bermasalah,” kata Hendri.
Direktur Navigasi dan Kelautan, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Hendri Ginting (kedua kanan), Ketua KSOP Kelas I Sorong Agustinus (kedua kiri), saat ditemui awak media di Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (10/ 12). ). /2024). ANTARA/Harianto
Saat itu, Direktur KSOP Kelas I Sorong Agustinus mengatakan pihaknya membangun ruang mini MCC untuk meningkatkan koordinasi dan efisiensi pengamanan dan pelaporan.
Dikatakannya, tujuan MCC di Sorong adalah untuk menyediakan data dan informasi pelacakan, memantau keselamatan dan keamanan kapal serta menjaga lingkungan laut di wilayah kerja KSOP Sorong.
Kedua, melihat keberadaan kapal dan pergerakan kapal (secara real time) di wilayah operasi KSOP Sorong.
Ketiga, mengelola pelaporan darurat dan prosedur komunikasi serta memastikan publikasi informasi keselamatan kapal dan koordinasi dengan Vessel Traffic Services (VTS) atau Stasiun Radio Pesisir (SROP), sistem indikasi otomatis melalui satelit (AIS) dan informasi cuaca dari BMKG.
Leave a Reply