JENEWA (Ontario) – Jagan Chappaigne dari Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengimbau akses kemanusiaan pada Kamis (2/3) setelah adanya laporan kematian bayi baru lahir dan anak kecil akibat hipotermia.
Laporan terbaru PBB mengenai anak-anak yang meninggal karena hipotermia di Gaza menunjukkan parahnya krisis kemanusiaan di sana, kata Jagan Chapagen dari platform media sosial.
Saya sekali lagi merekomendasikan agar para pekerja kemanusiaan diberikan akses yang aman dan bebas hambatan untuk segera memberikan bantuan penyelamatan jiwa.
“Tanpa akses yang aman, anak-anak akan kedinginan. Tanpa akses yang aman, keluarga akan kelaparan “Tanpa akses yang aman, pekerja kemanusiaan tidak bisa menyelamatkan nyawa,” kata Chappagen.
Ia menambahkan, ia mengimbau semua pihak agar penderitaan kemanusiaan segera diakhiri.
Berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan Palestina, UNICEF melaporkan pada Jumat lalu bahwa empat bayi dan bayi baru lahir meninggal dalam beberapa hari terakhir akibat hipotermia.
Meskipun ada seruan dari Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata, tentara Israel terus melancarkan perang saudara di Gaza yang telah menewaskan hampir 45.600 warga sipil, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pada bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin rezim Zionis Benjamin Netanyahu dan kepala Otoritas Pertahanan Yoav Galant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional akibat perang yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply