Kediri (ANTARA) – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan pembangunan Tol Kediri-Tulungagung ruas akses tol Bandara Dhoho Kediri bisa beroperasi pada Oktober 2025 yang ke depan akan digunakan. untuk memudahkan akses menuju bandara Kediri.
“Progres pembangunan tol menuju Bandara Dhoho dari Kediri sepanjang 6,82 kilometer pada Oktober 2025 insya Allah bisa berfungsi maksimal. Saya lihat sudah ada kemajuan Gudang Garam lho,” dia katanya dalam keterangan tertulis di Kediri, Jumat.
Ia berharap pengusaha Merah Putih seperti Gudang Garam semakin tumbuh di negeri ini. Perusahaan besar di suatu daerah, maka daerah itu pun ikut berkembang, jadi bukan hanya perusahaan besar saja.
Ia berharap dengan akses jalan yang lebih mudah, Kediri bisa semakin maju. Masyarakat tidak hanya mengenal Bali tapi juga Kedir dan kota lainnya.
“Ini adalah sesuatu yang patut diapresiasi: tumbuh di negara yang tidak melupakan apa pun,” katanya.
Untuk tol tahap pertama yakni Tol Kediri-Tulungagung, ruas akses tol menuju Bandara Dhoho Kediri sepanjang 6,82 kilometer. Jalan tol tersebut dibangun dengan dua lajur masing-masing 3,6 meter dan dilengkapi dengan 20 jembatan dan jalan layang, 4 underpass tipe kotak, dan 28 tombolas tipe kotak.
Sedangkan kebutuhan lahan 87,6 hektare dengan jumlah 1.588 bidang tanah dan progres lahan 41,2 persen. Kontraktornya adalah Konsorsium Jalan Raya LMA.
Untuk pembangunan Tol Kediri-Tulungagung, biaya yang diperlukan mencapai 9,9 miliar euro. Pengembangan proyek ini dilakukan dalam skema kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership dengan pemegang saham utama PT Gudang Garam Tbk sebesar 99,99 persen dan PT Suryaduta Investama sebesar 0,01 persen.
Masa konsesi tol Kediri-Tulungagung adalah 50 tahun dan konstruksi akan dimulai pada tahun 2024. Tahun pengoperasian bertahap direncanakan pada tahun 2026 dan tahun penyelesaian konstruksi direncanakan pada triwulan I tahun 2030. Lamanya jalan tol sepanjang 44,17 kilometer.
Tujuan dibangunnya tol Kediri-Tulungagung dikatakan mempunyai banyak manfaat, antara lain menghubungkan pusat perekonomian di Provinsi Jawa Timur bagian selatan, membangun akses Bandara Dhoho Kediri, membuka percepatan pembangunan ekonomi di kawasan sekitar Wilis dan jalan raya. selatan, termasuk sektor pariwisata, untuk memudahkan akses masyarakat ke wilayah Jawa Tenggara.
Leave a Reply