Teheran, Iran (ANTARA) – Iran pada Minggu (8/12) mengatakan masa depan Suriah harus ditentukan oleh rakyatnya dan tanpa intervensi asing.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Iran mengungkapkan bahwa mereka memantau dengan cermat perkembangan di Suriah, beberapa jam setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad meninggalkan Damaskus setelah kelompok oposisi menguasai ibu kota pada Minggu pagi.
Peristiwa ini menandai jatuhnya rezim Partai Ba’ath yang berkuasa di Suriah sejak tahun 1963.
Kementerian menegaskan bahwa Iran menghormati “persatuan, kedaulatan nasional dan integritas wilayah Suriah”, dan menekankan bahwa keputusan tentang masa depan Suriah harus dibuat oleh rakyat Suriah “tanpa campur tangan yang merusak atau paksaan dari pihak luar”.
Pernyataan tersebut juga menyerukan “penghentian segera permusuhan, larangan kegiatan teroris, serta dimulainya dialog nasional di mana semua elemen masyarakat Suriah akan berpartisipasi, untuk membentuk pemerintahan komprehensif yang akan mewakili seluruh rakyat Suriah. rakyat.”
“Dalam fase kritis sejarah Suriah ini, sangat penting untuk menjamin keamanan seluruh warga Suriah dan warga negara asing, melindungi kesucian tempat keagamaan, serta melindungi institusi diplomatik dan konsulat sesuai dengan prinsip hukum internasional,” ujarnya. dikatakan. .
Kementerian tersebut menekankan “akar sejarah yang dalam” dari hubungan antara Iran dan Suriah, dan berharap bahwa hubungan ini akan berlanjut “dengan pendekatan yang cepat dan positif” berdasarkan “kepentingan bersama dan kepatuhan terhadap kewajiban hukum internasional”.
Melanjutkan pernyataan tersebut, dikatakan: “Republik Islam Iran, yang menekankan peran Suriah sebagai negara penting dan berpengaruh di Asia Barat, tidak puas dengan segala upaya untuk mencapai keamanan dan perdamaian yang dicapai di Suriah.”
Untuk tujuan ini, Iran akan terus berkonsultasi dengan semua pihak berpengaruh, terutama di kawasan, dan “mengambil tindakan dan posisi yang tepat sesuai dengan tindakan dan perilaku para aktor utama dalam situasi politik dan keamanan Suriah”, katanya.
Iran, yang merupakan sekutu terdekat rezim Assad di kawasan, memelihara hubungan politik dan perdagangan yang erat dengan Suriah.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply