Depok (Antara) – Prof. Dr. Eng. Arif Udhiarto, ST, MT, IPU, Guru Besar Tetap Ilmu Perangkat Nanoelektronik Universitas Teknik (FT) Indonesia, mengatakan pengembangan semikonduktor menjadi kuncinya. Faktor penentu kekuatan perekonomian global.
Usai dikukuhkan sebagai guru besar di Convention Centre, Kampus UI Depok, Prof Arif, Rabu, mengatakan masyarakat takjub dengan kemajuan yang dicapai dalam Generative Artificial Intelligence (GenAI).
Lebih lanjut ia menyatakan, pengembangan semikonduktor merupakan faktor kunci dalam menentukan kekuatan perekonomian global. Industri chip dan semikonduktor, yang kini merupakan industri besar, berkontribusi terhadap perekonomian global dan mempengaruhi geopolitik secara signifikan.
Oleh karena itu, ia menyoroti tantangan yang dihadapi teknologi semikonduktor saat ini, terutama menghadapi keterbatasan fisik akibat ukuran perangkat yang mendekati ukuran atom.
Teknologi yang memungkinkan perangkat elektronik belajar dan mengambil keputusan berdasarkan data. Perkembangan AI terus memajukan perangkat elektronik, menjadikannya lebih cerdas dan lebih responsif terhadap kebutuhan pengguna.
Artinya masyarakat dimanjakan dengan berbagai perangkat canggih yang membantu mereka dalam beraktivitas sehari-hari.
Di sisi lain, Profesor Arif mengatakan, masyarakat dihadapkan pada kenyataan bahwa drone militer dan peluru kendali dapat menyerang dari jarak ribuan kilometer dan menghancurkan sasaran dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Fakta ini menyadarkan kita bahwa teknologi elektronik tidak terbatas pada perangkat komunikasi dan hiburan saja. Teknologi elektronik telah menjadi isu geopolitik dan keamanan bagi negara.
Tren ini menunjukkan bagaimana perangkat elektronik semakin terintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari, memberikan lebih banyak kemudahan dan fungsionalitas sekaligus menjadi ancaman bagi keberadaan manusia.
“Di balik semua kecanggihan dan kemudahan ini tersembunyi sebuah benda kecil berupa chip/IC yang berisi ribuan atau puluhan miliar perangkat semikonduktor berukuran mikro atau nano. Saat ini chip menjadi pusat dari semua perkembangan teknologi modern,’ kata Profesor Arif.
Ia juga menjelaskan pentingnya pemahaman menyeluruh tentang perangkat elektronik dan bagaimana pasangan elektron-lubang (elektron dan lubang) di dalamnya bertanggung jawab atas kemajuan teknologi yang dicapai masyarakat saat ini.
Sebagai solusinya, Profesor Arif membahas perkembangan teknologi “Beyond CMOS” seperti single electron transistor (SETs), elektronik organik, dan tunnel field effect transistor (FETs) yang berpotensi membuka era baru. Tentang efisiensi dan kemampuan perangkat elektronik.
Berdasarkan hal tersebut, Profesor Arif mengajak semua pihak baik pemerintah, akademisi, dan industri untuk bersama-sama membangun ekosistem semikonduktor nasional yang mampu mendukung kemandirian teknologi Indonesia.
Ia juga memuji langkah pemerintah Indonesia yang merancang peta jalan pengembangan ekosistem semikonduktor melalui Konsorsium Semikonduktor Indonesia (ICDeC) yang beranggotakan 16 universitas dan industri, untuk mendukung pengembangan desain chip di Indonesia.
“Mengingat urgensi dan kepentingan strategis dari teknologi ini, maka sebagai akademisi, saya mengajak semua pihak untuk bekerja sama mempersiapkan talenta-talenta terbaik tanah air menjadi perajin semikonduktor demi kemaslahatan dan kebebasan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Leave a Reply