Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Warga Israel gelar protes nasional tuntut pengunduran diri Netanyahu

Yerusalem (ANTARA) – Warga Israel memulai protes nasional pada Sabtu (21/1/2012) menuntut pengunduran diri pemimpin otoriter Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya.

Para pengunjuk rasa menuduh pemerintah Netanyahu menghalangi gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan di Gaza.

Ratusan ribu orang mengkritik Netanyahu, yang mengulangi tuntutannya agar pemerintahannya, yang digambarkan sebagai “pemerintahan sayap kanan dalam sejarah Israel”, mengundurkan diri dan mengadakan pemilihan umum dini.

Protes terjadi di Tel Aviv, Haifa, Beersheba, Yerusalem Barat dan berbagai lokasi lainnya.

Protes utama berpusat di sekitar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, di mana para demonstran membawa spanduk, plakat, dan plakat yang mengkritik Netanyahu dan anggota pemerintahannya.

Berbicara kepada para demonstran di Jalan Kaplan di luar kementerian, pemimpin oposisi dan mantan kepala pemerintahan Yair Lapid bersumpah untuk “menggulingkan” pemerintah dalam pemilu.

Lapid menegaskan, mereka tidak akan bernegosiasi dengan pemerintahan B. Netanyahu dan tidak akan mengundurkan diri.

“Kami akan menang. Bibi (Netanyahu) sebenarnya tidak semakin kuat. Masyarakat tidak mendukung mereka. Tidak ada pemilu karena mereka takut dengan hasil pemilu karena mereka tahu kebenarannya,” ujarnya.

Dikatakan bahwa hal itu menyabotase perundingan

Sebelum protes di Tel Aviv, Einav Zangauker, ibu dari tahanan Israel Matan Zangauker, menuduh Netanyahu menyabotase gencatan senjata dan pembicaraan pertukaran tahanan di Gaza.

Zangauker mengkritik Netanyahu karena melanjutkan operasi militer di Gaza demi keuntungan politik dan menolak kesepakatan pertukaran tahanan.

“Berakhirnya perang bukan menjadi kendala atau harga. Tujuannya adalah mengakhiri perang agar seluruh tawanan bisa dibawa pulang,” ujarnya.

Netanyahu telah dituduh oleh Israel dan komunitas internasional menolak pembicaraan pertukaran tahanan dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas karena alasan politik.

Diperkirakan saat ini terdapat 101 tahanan Israel di Jalur Gaza.

Serangan udara di Gaza

Sementara Mesir dan Qatar terus menjadi perantara gencatan senjata dan perundingan pertukaran tahanan, militer Israel terus melakukan serangan udara besar-besaran di Jalur Gaza.

Dalam 24 jam terakhir, 24 warga Palestina tewas dalam serangan Israel.

Pada tahun 2023 7 Oktober serangan ini menewaskan 45.227 warga Palestina, termasuk 17.492 anak-anak dan 11.979 wanita. Selain itu, 107.573 orang dilaporkan terluka.

Laporan menunjukkan bahwa ribuan jenazah masih terjebak di bawah bangunan yang hancur, sementara infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan lembaga pendidikan, terus menjadi sasaran dan dihancurkan.

Sumber: Anatolia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *