Perserikatan Bangsa-Bangsa (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha, Senin (18/11) mengatakan, keputusan AS yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan AS terhadap Rusia dapat membantu mengakhiri konflik di Ukraina.
“Singkatnya, ini bisa menjadi faktor penentu dan semakin lama serangan Ukraina, semakin singkat perangnya,” kata Sybiha kepada wartawan menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Dia menyatakan keyakinannya bahwa Ukraina memiliki hak untuk menyerang sasaran militer di Rusia.
“Ini adalah hak sah kami,” katanya, seraya menambahkan bahwa tindakan tersebut akan menyelamatkan warga sipil Ukraina dan mengubah situasi di medan perang.
Ketika ditanya apakah negaranya akan mengizinkan rudal jarak jauh serupa, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan London akan terus mendukung Kiev.
“Tentu saja kami terus bekerja sama dengan Presiden Biden,” kata Lammy.
Pada Minggu pagi (17/11), New York Times melaporkan, mengutip perwakilan pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya, bahwa Biden untuk pertama kalinya mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh AS untuk menyerang wilayah Rusia.
Menurut sumber yang sama, serangan pertama ke wilayah Rusia kemungkinan besar akan dilakukan dengan rudal ATACMS.
Sementara itu, pemerintah Rusia telah memperingatkan bahwa jika Kiev dibiarkan menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh, hal itu akan mengubah isi konflik Ukraina dan berarti keterlibatan langsung Amerika Serikat dan negara-negara satelitnya.
Sumber: Sputnik-OANA
Leave a Reply