Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Program Jam Pasir PHE ONWJ berdayakan istri nelayan dan bangun UMKM

Jakarta (ANTARA) – Proyek Menjaga Alam dengan Memberdayakan Masyarakat Pesisir (Jam Pasir) diluncurkan oleh Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) untuk memberdayakan laut dan membangun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Direktur Eksekutif PHE ONWJ Muzvir Wiratama dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan proyek Hourglass merupakan bagian dari komitmen organisasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, khususnya nelayan, tetangga tempat kerja perusahaan.

“Melalui proyek Hourglass, kami ingin memberikan kesempatan kepada perempuan untuk mandiri dan mencari uang sendiri.

Ia mengatakan dengan memberdayakan UMKM, perusahaan tidak hanya membantu mereka meningkatkan pendapatan tetapi juga membuka peluang ekonomi baru.

Sebelum program Hourglass, pekerja kulit dibayar dengan upah harian dan jam kerja.

Kalau sedang musim dan banyak ikan yang ditangkap para nelayan, dan mereka juga punya pejantan, 300 ribu pejantan dalam satu hari. Namun tak jarang mereka mendapat penghasilan Rp 100 ribu setelah bekerja sehari 14-16 jam.

“Dulu kami menghabiskan waktu berjam-jam mengupas kepiting yang keluar dari rumah dingin hasil tangkapan suami kami. Ibu tiga anak ini setiap hari bekerja di gedung penyimpanan media.

Bagi Ian dan warga Dusun Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, Jawa Barat, industri perikanan ibarat ancaman terhadap nasib alam.

Seekor kepiting yang ditangkap dengan perahu kecil dengan hanya 3-5 nelayan memiliki berat sekitar 5-10 kilogram. Kini, untuk sekali melaut, sebuah kapal besar membutuhkan Rp 25 hingga 30 juta untuk belanja makanan, minuman, memancing, dan solar.

Meski bisa membawa pulang 1,5-2 ton rajungan, namun terkadang hasilnya kurang maksimal, setelah dikurangi modal dan dibagi rata kepada 10 nelayan yang ada di kapal.

Selain berprofesi sebagai pedagang kepiting, Ian juga berjualan pempek kepiting dan daging ikan. Dari pagi hingga malam dia keluar masuk desa.

Hingga muncullah Hourglass Project yang didirikan oleh PHE ONWJ. Dari tahun 2018 banyak ibu yang mendapat pelatihan profesional dan diawasi langsung oleh profesional muda.

“Dengan bantuan PHE ONWJ, kami telah belajar untuk meningkatkan kualitas bagi pelanggan kami. , yang merupakan markas UMKM Pasir Putih Group Desa Sukajaya.

Berbagai produk yang mereka jual antara lain cumi, sate susu, ikan pedas, kepiting, terasi, sambal, siwang, amplang, pempek kepiting, ikan remang, ikan japukh, dodol bakau, kepiting baseng, leka. kerupuk ikan, sari bakau, terasi dan bakso susu.

Sejauh ini sudah berdiri 25 perusahaan UMKM. Hasilnya, para pengusaha tersebut mendapat tambahan penghasilan sekitar Rp 135 juta per tahun.

“Dari proyek bersama PHE ONWJ, saya belajar bahwa perubahan bisa dimulai dari diri kita sendiri, apapun levelnya.

Ia berharap kedepannya usaha kecilnya semakin sukses dan mampu memberikan kontribusi lebih kepada keluarga dan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *