JAKARTA (ANTARA) – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan program edukasi kelautan Smart Fishing Village (SFV) di Bitung, Sulawesi Utara.
SFV merupakan wadah kegiatan pendidikan, pelatihan, konsultasi, dan inkubasi bisnis terpadu yang ditujukan untuk pertumbuhan ekonomi, masyarakat pekerja, perlindungan lingkungan hidup, dan teknologi digital, kata Radio BPPSDM KKP I Neuman dalam keterangannya di Batavia, Senin. .
Dikatakannya, dengan mengusung tema edukasi dalam wisatanya, SFV Eduwisata Bahari akan hadir dengan konsep wisata edukasi sekaligus memberikan dampak positif bagi pengunjung.
Menurut Neoman, SFV Eduisata Bahari bermanfaat untuk memberikan edukasi wisata bahari kepada masyarakat segala usia dan dapat menjadi sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bagi Balai Perikanan dan Penyuluhan (BPPP) Bitung.
Dikatakannya, SFV Eduwisata Bahari mempunyai dua fungsi, pertama sebagai wadah pembelajaran dan inkubator bisnis bagi mahasiswa, pelaku masyarakat dan pelaku kunci, yaitu pelaku yang menjalankan dan mengembangkan usaha di bidang kelautan dan perikanan.
Kedua, wisata bahari sebagai wadah pendidikan memberikan pendidikan dan pengetahuan bagi sekolah-sekolah kelautan dan perikanan di dunia, serta sebagai tujuan wisata bagi masyarakat.
“Banyak zona SFV yang memiliki fasilitas berbeda-beda, misalnya fasilitas pelatihan budidaya udang Wanem di Calvation Zone dan fasilitas kerja lapangan bagi mahasiswa untuk mendukung program Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dikembangkan oleh Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung.
Pelatihan Keselamatan Dasar Zona Penangkapan Ikan (BST-F) 2 pelatihan kemampuan dan Pelatihan Peningkatan Sertifikasi (SKK) 60 mil pada sertifikat ahli kelautan kapal perikanan (Ankapin) III dan ahli insinyur penangkapan ikan (Atkapin) III. Tes peningkatan
Zona kedua, Zona Ecobrick, merupakan sarana pelatihan pembuatan ecobrick bagi kelompok masyarakat kunci, termasuk Penyuluh Perikanan Kota Bitung.
Sedangkan Kawasan PHP (Pengolahan Hasil Ikan) mempunyai kemampuan untuk melakukan pengolahan dan pemasaran hasil ikan yang bekerjasama dengan kelompok dari penyuluh perikanan, dan merupakan usaha Kantin BPPP Bitung LEG Wanita PBB (DWP) BPPP Bitung yang melaksanakan berbagai kegiatan. proses. membuat produk ikan
Sedangkan mesin sedang menjalankan kapasitasnya dengan AC luar untuk mesin pembuat es batu
Terakhir, tentu saja zona pariwisata, terdapat taman nasional ramah lingkungan, fasilitas field trip untuk anak sekolah, kelas memasak, lembaga mitra, dan atraksi umum kota untuk umum.
Kepala BPPP Bitung Natalia mengatakan timnya telah menciptakan Eduisata Bahari SFV yang merupakan paket hiburan namun tetap memiliki komponen edukasi serta inkubator workshop pembelajaran dan bisnis bagi pelajar, masyarakat, dan pengusaha umum. dan usaha di bidang kelautan dan perikanan
Diakuinya, timnya telah menciptakan lingkungan baik bagi masyarakat, peserta pelatihan, dan pemangku kepentingan
“Contohnya kita punya zona ecobrick yang mendukung pengolahan sampah plastik laut. Selain itu, banyak pelatihan yang dilakukan langsung di tempat ini,” kata Natalia.
Menurut Natalia, dengan adanya SFV Iduwisata Bahri, masyarakat umum maupun para pelaut dan nelayan akan mendapat ilmu dan mengembangkan usaha yang lebih baik di SFV.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahu Trenggono mengatakan model SFV nantinya akan diberikan kepada industri untuk diinvestasikan dalam program tersebut.
Dalam pelaksanaannya, SFV akan melaksanakan proyek komunitas dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan yang diperlukan. SFV digunakan tidak hanya di bidang perikanan, tetapi juga dalam ekowisata, pariwisata, dan masakan tertentu.
Leave a Reply