Jakarta (Antara) Wakil Presiden Koordinator Organisasi, Hukum dan Komunikasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Inggris Nugrahon Hanafi mengatakan penerapan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12% hanya berlaku untuk barang dan jasa mewah. Cara pemerintah dalam berusaha menjaga daya beli masyarakat.
Uki mengatakan, sebagai lembaga perwakilan dunia usaha tanah air, Kadin Indonesia menyambut baik penerapan tarif PPN 12 persen yang hanya berlaku bagi kelompok barang mewah, sehingga tarif PPN 11 persen tetap efektif. . . Berlaku untuk barang/jasa, tidak termasuk barang mewah, PPN sembako sebesar 0%.
“Kami yakin ini merupakan upaya baik pemerintah dalam menjaga daya beli dan konsumsi dalam negeri, dan sumber pertumbuhan ekonomi nasional tidak hanya berasal dari sektor konsumsi masyarakat,” kata Uki di Jakarta, Rabu.
Yuki mengatakan, kebijakan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian faktor perekonomian luar negeri pada tahun 2025, terutama pada periode kemungkinan eskalasi perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok, eskalasi ketegangan geopolitik, dan masih tingginya minat terhadap investasi. Suku bunga dari Federal Reserve.
Apalagi, dunia usaha memandang kebijakan pemerintah ini sebagai upaya penting untuk menjaga stabilitas dan ketahanan perekonomian dalam negeri.
Di sisi lain, Kadin Indonesia mengapresiasi insentif yang terus diberikan pemerintah kepada sektor dunia usaha dan masyarakat, yang tidak hanya mendukung konsumsi dalam negeri namun juga memberikan insentif penting kepada sektor-sektor strategis termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). . ) merupakan tulang punggung perekonomian nasional.
“Kami berharap dunia usaha khususnya manufaktur dan UMKM akan pulih karena konsumsi dalam negeri tetap stabil dan diberikannya insentif yang diberikan pemerintah,” tambahnya.
Inggris juga optimis melalui kerja sama yang kuat antara pemerintah dan dunia usaha, target pertumbuhan ekonomi lebih dari 5% dapat tercapai pada tahun 2025.
Yuki mengatakan langkah-langkah seperti peningkatan investasi, peningkatan efisiensi rantai pasokan, dan penguatan sektor manufaktur akan menjadi penting untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Leave a Reply