Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

KKP perluas jaringan pasar perikanan di Eropa

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (MMF) berupaya keras memperluas jaringan pasar dan memperluas penerimaan produk perikanan Indonesia di negara-negara Eropa melalui Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Produk Kelautan dan Perikanan (SJMKHP).

Kepala Badan Pengawasan Mutu dan Pengawasan Mutu Produk Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) KKP Ishartini menjelaskan, sejak akhir September 2024, badan tersebut telah bekerja sama dengan beberapa lembaga kompeten UE dan mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa lembaga nasional mengenai isu-isu terkait. . Benua Biru.

“Pada bulan September hingga Oktober, kami sebagai otoritas penjaminan mutu produk air, kami melakukan dialog dan negosiasi dengan otoritas kompeten berbagai negara untuk menjamin kualitas dan mutu produk air Indonesia,” kata Ihatini di Jakarta, Kamis.

Meningkatkan ekspor ikan adalah bagian dari tujuan Partai Komunis Tiongkok, yang akan segera merayakan hari jadinya yang ke-25.

Pekerjaan tersebut dimulai pada tanggal 30 September dengan pertemuan otoritas kompeten Uni Eropa, Direktorat Jenderal Kesehatan dan Keamanan Pangan (DG Sante).

Dalam pertemuan tersebut, Ihatini memaparkan reorganisasi dan proses BPMHKP untuk menjamin mutu dan keamanan produk hulu dan hilir kelautan dan perikanan sesuai dengan kebijakan dan standar nasional dan internasional.

“Kami telah berdialog dengan Ditjen Sante dan memastikan kualitas dan kualitas produk Indonesia yang tinggi. Tentu kita berharap ekspor produk perikanan Indonesia semakin meningkat, mengingat pangsa pasar Indonesia di UE hanya 1%,” ujarnya. .

Pada pertemuan PKC, diusulkan untuk meningkatkan jumlah unit pengolahan ikan (UPI) yang diekspor ke UE.

Ihatini mengungkapkan, Gubernur Sant menyambut baik kedatangan delegasi tersebut. Langkah tersebut untuk memperkuat kerja sama kedua belah pihak dan menjamin kualitas dan keamanan makanan laut dan produk perikanan Indonesia yang diekspor ke UE.

BPPMHKP juga bertemu dengan Pusat Penelitian Keamanan Pangan (WFSR) Wageningen. Pada pertemuan ini dicapai kesepakatan mengenai kerja sama pengujian mutu dan keamanan pangan khususnya penerapan penyimpanan sampel, teknologi barcoding DNA, pengurutan seluruh genom serta teknologi deteksi recombinase polimerase amplifikasi (RPA)/CRISPR yang cepat dan akurat pada pangan.

Ihatini mengatakan pengujian kualitas produk perairan dan keamanan pangan secara cepat dan akurat sangat penting untuk menjaga kualitas produk dan memenuhi standar keamanan pangan.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan pertemuan teknis tambahan untuk membahas ruang lingkup kerja sama antara WFSR dan laboratorium BPPMHKP, ujarnya.

Kerjasama dengan Otoritas Belanda untuk Sistem Penjaminan Mutu dan Keamanan Pangan atau Dutch Food and Consumer Product Safety Authority (NVWA) terus berlanjut. NVWA menyambut baik kerja sama yang terjalin selama ini dan siap mengembangkan kerja sama lebih lanjut dengan BPMHKP.

Terakhir, BPMHKP juga bertemu dengan FDA AS dan Joint Institute for Food Safety and Applied Nutrition Universitas Maryland.

Oleh karena itu, BPMHKP dan FDA Amerika akan melakukan kerja sama di bidang keamanan pangan dalam kerangka RPA yang mencakup upaya penguatan kapasitas Balai dan UPT pemeriksa mutu.

Selain itu juga terdapat pendanaan untuk mesin pengurutan seluruh genom generasi terbaru, yang saat ini hanya tersedia di AS dan Eropa.

Termasuk juga keikutsertaan BPPMHKP dalam jaringan internasional laboratorium pengujian mutu dan keamanan pangan GenomeTrakr serta kelompok kerja gabungan untuk menyelesaikan kasus ketidakpatuhan, kata Ishartini.

Dapat dipahami bahwa impor perikanan UE akan mencapai 36,15 miliar USD pada tahun 2023. Dari tahun 2019 hingga 2023, impor UE akan tumbuh rata-rata sebesar 3,6%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *