ISTANBUL (ANTARA) – Delegasi Hamas pada Jumat (12 Juni) bertemu dengan perwakilan tinggi Rusia untuk membahas kemungkinan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, tempat terjadi pembantaian selama setahun.
Kelompok Perjuangan Palestina mengatakan pihaknya bertemu dengan utusan khusus Rusia untuk Timur Tengah dan Afrika Selatan, Mikhail Bogdanov, di ibu kota Qatar, Doha, “untuk membahas cara mencapai penyelesaian dan langkah-langkah menyelesaikan pembangunan lokal.”
Dalam pertemuan tersebut, Bogdanov menegaskan kembali komitmen teguh Rusia untuk mendukung hak-hak Palestina dan mendesak perlunya gencatan senjata segera dan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Kedua belah pihak juga mempelajari pembentukan “Komite Dukungan Komunitas Palestina” yang seharusnya memerintah Gaza setelah invasi Israel.
Hamas mengatakan pada Jumat (12 Mei) bahwa mereka menerima usulan Mesir untuk membentuk komite persatuan Palestina untuk mengelola Gaza setelah perang.
Kelompok tersebut menyatakan persetujuannya atas keputusan Mesir untuk membentuk sebuah komisi, yang akan dilakukan melalui sistem nasional.
Israel melanjutkan perang mematikannya di Gaza setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 yang menyebabkan lebih dari 44.600 orang tewas.
Tindakan keras Israel terhadap Gaza, yang kini memasuki tahun kedua, telah menuai kritik internasional.
Selain itu, Israel telah melarang pengiriman pasokan bantuan dan memusnahkan penduduk. Tindakan Israel telah dikritik oleh pejabat pemerintah dan dunia usaha.
Pada bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yove Galante karena melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikan di Gaza.
Sumber: Anatolia
Setelah Hizbullah di Lebanon, Hamas bersiap untuk melakukan terobosan di Gaza
Leave a Reply