AKTAU, Kazakhstan (ANTARA) – Pesawat Azerbaijan yang jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan, kehilangan kendali sebelum memasuki wilayah udara Azerbaijan, kata seorang pejabat tinggi setempat, Jumat (27/12).
Menteri Transportasi Kazakh Marat Karabayev memaparkan secara detail kronologi kejadian di kota Kaspia tersebut.
Dia mengatakan Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines (AZAL) jatuh pada Rabu saat dalam perjalanan dari ibu kota Azerbaijan, Baku, menuju Grozny di Chechnya.
Sinyal pertama diterima dari pusat kendali lalu lintas udara Rostov di Rusia pada pukul 10:43 waktu Kazakh (12:43 WIB).
Sinyal tersebut menunjukkan bahwa karena cuaca buruk di Baku dan kota Makhachkala di wilayah Dagestan, awak pesawat memutuskan untuk mengalihkan pesawat ke Aktau.
“Pada pukul 10.53, direktur penerbangan Rostov memberi tahu manajer penerbangan Aktau bahwa tangki oksigen meledak di kabin dan penumpang jatuh pingsan, dan bantuan medis diminta segera setelah mendarat,” kata Karabayev.
Tim darurat segera diberangkatkan ke bandara Aktau. “Pada pukul 11.02, pilot menghubungi menara pengatur lalu lintas udara bandara Aktau,” ujarnya.
“Pengendali lalu lintas udara memfasilitasi semua prosedur yang diperlukan untuk mengarahkan pesawat ke landasan, termasuk menyalakan lampu landasan untuk memfasilitasi kontak visual,” jelas Karabayev.
Dia menambahkan, awak pesawat mencoba dua kali untuk mendarat di landasan, namun pesawat kehilangan ketinggian dan stabilitas.
Sekitar pukul 23.28, kontak dengan awak hilang dan pesawat jatuh, kata Karabayev.
Kotak hitam ditemukan
Jaksa lalu lintas regional Aktau Abilaybek Ordabayev mengatakan penyelidikan otoritas Azerbaijan di lokasi kejadian masih berlangsung.
Tim investigasi mengumpulkan bukti-bukti, termasuk keterangan para penyintas dan saksi, serta memeriksa reruntuhan pesawat.
Menurut Ordabayev, lokasi jatuhnya pesawat seluas 4.000 meter persegi telah diamankan. Ia pun membenarkan ditemukannya dua kotak hitam dari pesawat tersebut.
Sejauh ini, sembilan dari 38 korban telah diidentifikasi, katanya.
Pesawat naas dengan 67 penumpang itu keluar jalur di atas Laut Kaspia dan jatuh 3 km dari Aktau.
Pihak berwenang Kazakh sebelumnya mengatakan 38 orang tewas dalam kecelakaan itu dan 29 orang selamat.
Pada Kamis (26/12), seorang pejabat senior Azerbaijan menyatakan kecelakaan itu disebabkan oleh sistem rudal Rusia.
Namun otoritas penerbangan sipil Rusia, Rosaviatsia, menyimpulkan bahwa kecelakaan itu kemungkinan disebabkan oleh serangan burung dan mengalihkan pesawat ke Aktau.
Pejabat Kazakh dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyerukan diakhirinya spekulasi. Mereka mengatakan cuaca buruk mungkin menyebabkan penerbangan dialihkan.
Insiden itu terjadi ketika peningkatan aktivitas pertahanan udara Rusia yang menargetkan drone Ukraina di wilayah tersebut.
Data penerbangan publik menunjukkan gangguan GPS di area tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan lebih lanjut.
Namun juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov, menegaskan kesimpulannya harus menunggu hasil penyelidikan resmi.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply