Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

OJK catat kredit perbankan tumbuh 10,92 persen pada Oktober 2024

Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan utang perbankan meningkat 10,92 persen year-on-year pada Oktober 2024, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan September 2024 sebesar 10,85 persen menjadi Rp7.656,90 triliun.

“Kinerja intermediasi perbankan tumbuh positif dengan tetap menjaga profil risiko,” kata Direktur Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner OJK November 2024 di Jakarta, Jumat.

Dian mengatakan, menurut jenis penggunaannya, kredit investasi mengalami peningkatan paling besar sebesar 13,63 persen, disusul kredit konsumsi sebesar 11,01 persen, dan kredit modal kerja meningkat sebesar 9,25 persen.

Berdasarkan kepemilikan bank, bank milik pemerintah menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu sebesar 12,64 persen year-on-year.

Berdasarkan kelompok peminjam, kredit korporasi meningkat sebesar 16,08 persen, sedangkan kredit UKM juga terus tumbuh sebesar 4,76 persen.

Di sisi lain, dana bank pihak ketiga (DPK) mencatatkan peningkatan year-on-year sebesar 6,74 persen menjadi Rp 8.751,16 triliun, sedangkan giro, tabungan, dan deposito masing-masing meningkat sebesar 6,72 persen, 7,43 persen, dan 6,18 persen. .

Lebih lanjut ia menyatakan, likuiditas perbankan masih mencukupi pada Oktober 2024, dengan rasio Alat Likuid terhadap Non Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 113,64 persen dan 25 . 58 persen dan masih melebihi ambang batas masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 222,70 persen dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) sebesar 129,50 persen, menunjukkan ketahanan likuiditas jangka pendek dan pendanaan jangka panjang yang kuat bagi sektor perbankan ke depan.

Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,20 persen dan rasio NPL net sebesar 0,77 persen. Kredit Berisiko (LaR) juga menunjukkan tren penurunan sebesar 9,94 persen. Rasio LaR juga mendekati level sebelum pandemi sebesar 9,93 persen pada Desember 2019.

Secara keseluruhan, tingkat profitabilitas (ROA) bank sebesar 2,73 persen (September 2024: 2,73 persen) menunjukkan kinerja perbankan tetap tangguh dan stabil.

Ketahanan bank yang masih kuat tercermin dari permodalan (CAR) yang berada pada level tinggi dan meningkat khususnya sebesar 27,07 persen dan memberikan bantalan yang kuat untuk mengurangi risiko dalam menghadapi ketidakpastian global.

Di sisi lain, pangsa produk kredit bank beli sekarang bayar nanti (BNPL) sebesar 0,28 persen, namun masih mencatatkan pertumbuhan tinggi.

Per Oktober 2024, saldo debet kredit BNPL meningkat 47,92 persen year-on-year menjadi Rp 21,25 triliun dengan total 23,27 juta rekening.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *