Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mencanangkan target pendirian 10 fasilitas nol emisi pada tahun 2024 untuk mengubah perilaku sanitasi dan higienitas masyarakat di wilayah tersebut.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati, dalam pertemuan di Jakarta, Selasa, mengatakan, “Sanitasi masyarakat (CBS) akan terus kita perkuat pada tahun ini, setiap tahun kita akan menambah 5-10 kabupaten lagi,” ujarnya. .
Menurut Yudi, medali tersebut merupakan bagian dari program STBM Kementerian Kesehatan. Hingga saat ini, partai tersebut belum mencapai 30 persen atau 40 persen dari target pembukaan pesan atau “No Open Defecation” (ODF).
“Dari 65 kabupaten, baru 14 kabupaten yang menerapkan STBM atau buang air besar sembarangan atau ODF,” ujarnya.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pemasangan septic tank gratis di sejumlah wilayah Jakarta Selatan yang bekerjasama dengan berbagai kelompok masyarakat.
“Untuk itu, kami bekerja sama dengan anggota DPRD yang terhormat, Walikota, dan kemudian dengan DPRD agar kita dapat menyadarkan bangsa akan pentingnya menjaga kebersihan dan kebebasan dari kekerasan terbuka,” kata Gubernur.
Pentingnya drainase di rumah yang memiliki septic tank dibahas dalam interaksi tersebut. Terutama rumah-rumah di dekat sungai.
Pemerintah Kota Administratif Jakarta Selatan (Jaxel) telah menyetujui Kelurahan Cikoko di Pankoran sebagai zona bebas ancaman.
Program STBM perlu dilaksanakan untuk mencegah penyebaran penyakit lingkungan dan memutus penyebaran penyakit menular.
STBM bertumpu pada lima pilar, yaitu Paparan Timbal (SBS), Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, dan Pengelolaan Air Limbah.
Berdasarkan data STBM Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, jumlah keluarga atau rumah tangga yang masih melakukan praktik ketakutan pada tahun 2023 adalah sebesar 5,47% dari seluruh Kepala Rumah Tangga (KK) di Provinsi DKI Jakarta.
Leave a Reply