Jakarta (ANTARA) – Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia, Jayanath Colombage mengakui kegiatan filantropi yang dilakukan filantropi Indonesia di negaranya berperan penting dalam mempererat hubungan kedua negara.
Hal ini diungkapkannya pada peluncuran MIWA Pattern merek desainer Mira Hoeng, koleksi terbaru ‘MIWA Manaram’, yang sebagian dananya akan digunakan untuk meningkatkan institusi pendidikan di kota-kota terpencil di Sri Lanka.
“Tidak biasa ketika (terinspirasi) seorang desainer asing menggunakan pola Sri Lanka dalam produknya dan kemudian menyumbangkan sebagian keuntungannya ke Sri Lanka… Saya yakin hubungan masyarakat kedua negara kita akan semakin kuat sebagai sebuah hasilnya,” kata Dubes Jayanath di Jakarta, Kamis (11 Juli) malam.
Menurut Dubes, kegiatan amal ini merupakan langkah yang baik untuk meningkatkan saling pengertian dan menghilangkan stereotipe antara Indonesia dan Sri Lanka antara satu bangsa dengan bangsa lainnya.
Dubes Jayanath mengatakan hal ini sejalan dengan upaya pihaknya untuk meningkatkan komunikasi antara warga Sri Lanka dan Indonesia serta menciptakan citra positif negaranya di mata warga Indonesia.
Langkah yang dilakukan para filantropis Indonesia untuk meningkatkan kesempatan pendidikan di Sri Lanka membawa lebih banyak kesadaran kepada Indonesia, negara asal orang-orang yang mereka bantu, terutama para siswa sekolah yang membantu mereka.
“Sekarang mereka tahu bahwa Indonesia tidak hanya punya Bali, tapi juga Borobudur, Prambanan, dan Labuan Bajo,” kata Jayanath.
Sementara itu, perancang busana Mira Hoeng menjelaskan sebagian hasil penjualan “MIWA Manaram” akan digunakan untuk membangun sekolah dengan 400 siswa di Sri Lanka bagian timur.
Ia mengatakan, misi amal ini merupakan program kedua pihaknya setelah sebelumnya berhasil menggalang dana untuk memulihkan sebuah sekolah dasar di Kota Trincomalee, juga di bagian timur Sri Lanka, melalui koleksi busana ‘Blue Lotus’.
Leave a Reply