Jakarta (Antara) – Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) menegaskan Indonesia tidak akan menarik personel TNI yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon ( UNIFIL) dan tetap menjalankan tugasnya.
“Pasukan penjaga perdamaian Indonesia tetap menjalankan tugasnya sesuai dengan arahan komandan pasukan UNIFIL dan selalu memperhatikan keselamatan dan keamanan pribadi,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Roliansya Somirat dalam keterangan tertulisnya di Jakarta. Jumat.
Ia mengatakan, Indonesia berkomitmen mendukung Misi Penjaga Perdamaian PBB (MPP) yang ditempatkan di Lebanon Selatan sesuai amanat konstitusi.
Indonesia, kata dia, masih menjadi penyumbang pasukan terbesar ke UNIFIL dengan mengirimkan 1.230 personel.
Komitmen Indonesia untuk tetap bertugas di UNIFIL sejalan dengan keputusan PBB yang tetap mempertahankan kehadiran pasukan penjaga perdamaian di Lebanon hingga saat ini, kata Roy.
“Pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menjamin keselamatan dan keamanan personel di Lebanon,” kata Roy.
Ia memastikan personel TNI yang tergabung dalam UNIFIL masih selamat.
Sebelumnya, Argentina menjadi negara pertama yang menarik tentaranya dari penempatan di UNIFIL karena alasan keamanan. Negara ini menyumbang empat orang.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBB Bidang Operasi Perdamaian Jean-Pierre Lacroix, Selasa (19/11), penarikan personel merupakan hak prerogatif masing-masing negara.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di sela-sela KTT G20 di Brasil, Minggu (17/11), menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus mendukung penguatan pasukan penjaga perdamaian PBB.
Perlunya pasukan penjaga perdamaian dikirim secara internasional, kami siap menyediakan pasukan tersebut, kata Prabowo seraya menambahkan bahwa Indonesia siap mengirimkan kontribusi pasukan penjaga perdamaian ke Palestina jika diperlukan.
Leave a Reply