Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Harga sewa perkantoran kelas A di CBD Jakarta tumbuh positif

Jakarta (ANTARA) – JLL Indonesia, perusahaan di bidang properti dan investasi, dalam risetnya mengungkapkan, sewa perkantoran Kelas A di Kawasan Pusat Bisnis Jakarta (CBD) tumbuh baik pada kuartal III 2024.

Pada gedung kelas A, khususnya gedung khusus, harga sewa meningkat sebesar 0,7 persen, mencerminkan pemulihan sewa perkantoran.

“Ini merupakan perubahan harga sewa yang mulai positif sejak pertengahan tahun 2015,” kata Kepala Agen Rental JLL Angela Wibawa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Jumlah perkantoran di kawasan ini masih mencapai 70%. Untuk perkantoran di luar CBD, okupansinya mencapai 71 persen.

Menurut Kepala Riset JLL Indonesia Yunus Karim, pertumbuhan sektor ritel masih kuat meski diimbangi oleh pertumbuhan e-commerce yang didukung oleh okupansi masyarakat dari makanan, minuman, dan branding.

“Restoran internasional melakukan impor dan memperluas operasinya di Indonesia, namun sektor fesyen juga menunjukkan aktivitas. Lebih banyak toko andalan yang akan dibuka pada kuartal ini,” ujarnya.

Meskipun tidak ada toko baru yang dibuka pada kuartal ini, diperkirakan akan ada lebih banyak toko yang dibuka pada akhir tahun ini, sehingga menambah momentum bagi sektor ritel di Jakarta.

Pasalnya, sebagian besar penjualan hunian di Jakarta pada kuartal ini berasal dari proyek-proyek baru yang diluncurkan. Salah satu tower baru LRT Kota Tebet.

Pembeli lebih tertarik pada properti dengan jalan yang bagus, terutama di kawasan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek).

Insentif Pemerintah terhadap Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (DTP) ditingkatkan untuk mendukung penjualan properti residensial agar Pembeli dapat memanfaatkan syarat penjualan.

Dia mengatakan pengembang menggunakan strategi pemasaran baru, seperti menawarkan program pembayaran yang fleksibel dan jaminan sewa, untuk menarik pelanggan.

Terakhir, sektor perhotelan di Jakarta juga mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya jumlah kegiatan rekreasi yang ditawarkan kepada wisatawan asing.

Saat ini, sektor gudang terus mempertahankan tingkat okupansi sebesar 90%, didorong oleh kuatnya permintaan dari berbagai industri, dengan beragam penyewa baru yang menunjukkan perbedaannya.

“Meliputi bidang-bidang seperti elektronik kendaraan bermotor, elektronik kelistrikan, farmasi, farmasi, retail, furniture, furniture dan barang berbahaya di Bekasi, Bogor, Cikarang dan Karawang,” ujarnya.

Country Manager dan Head of Logistics and Industry JLL Indonesia Farazia Basarah mengatakan salah satu proyek di kawasan Cibitung telah selesai dikerjakan. Sekitar tiga gedung yang tersebar di wilayah seperti Bogor, Jakarta, dan Karawang diharapkan selesai pada akhir tahun 2024.

Investor tetap menjadi penyewa utama di sektor pergudangan modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *