Jakarta (ANTARA) – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan hingga saat ini, dari 47 BUMN di bawah pengawasan Kementerian yang dipimpinnya, tujuh BUMN masih menjalani restrukturisasi.
Ia juga mengatakan, solusi untuk mempercepat proses ini terus diperbarui sesuai tren saat ini agar keberlanjutan BUMN terus berkembang.
“Dari 47 BUMN, 40 BUMN atau sekitar 85 persen sehat dan 7 BUMN lainnya sehat. Artinya ini positif dan kami terus berkoordinasi dengan pihak atau kementerian terkait agar kami bisa mempercepat prosesnya. Kesuksesan ketujuh BUMN itu bisa dipulihkan oleh yang masih bertahan,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Erick mengatakan ketujuh BUMN tersebut adalah PT Krakatau Steel (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Perum Perumnas dan Percetakan Negara.
Erick menjelaskan, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebenarnya sudah direstrukturisasi pada 2019. Namun, kebakaran berdampak pada kinerja perseroan di pabrik utamanya, Hot Strip Mill 1.
Kami sedang mencari cara untuk situasi hari ini setelah kami bermitra dengan Posco untuk memproduksi Krakatau Steel, positif Ebitda. Termasuk mereka yang terkena dampak kebakaran, apakah perlu ada kemitraan? Kami mencari a caranya,” jelasnya.
Kinerja Bio Farma disebut-sebut tertekan akibat memburuknya kualitas vaksin VGR COVID-19 yang berdampak pada menurunnya nilai aset dan kinerja keuangan perseroan secara keseluruhan.
“Karena saat itu kami bertugas untuk membeli vaksin sebanyak-banyaknya untuk memastikan tersedianya cukup bagi masyarakat yang membutuhkan jika saat itu ada gelombang COVID-19 lagi.
Kemudian proses restrukturisasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk akan diselesaikan melalui restrukturisasi.
Sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk menandatangani restrukturisasi utang sebesar Rp 26 triliun dengan 21 kreditor.
“Kami dalam hal ini Wijaya Karya dan Waskita Karya menunggu surat persetujuan Menteri Jalan tentang bagaimana kita bisa mengkonsolidasi tujuh perusahaan pabrik menjadi tiga perusahaan agar kondisi pekerjaan tersebut lebih sehat,” ujarnya. dikatakan. dikatakan. dikatakan.
PT Asuransi Jiwasraya (Persero), kata dia, kini menunggu proses likuidasi yang sudah 99,9 persen berhasil direstrukturisasi.
Sejak saat itu, Perum Perumnas melakukan investigasi internal di Kementerian BUMN untuk mengarahkan bisnis Perumnas ke program perumahan vertikal.
“Sebagai catatan kepada Perumnas, kami juga meminta agar tidak ada lagi proyek yang datang dari pemerintah daerah tanpa komitmen dari pemerintah daerah, karena terkadang kami sudah membangun rumah tetapi tidak ada akses jalan, tidak ada fasilitas, listrik dan air tersambung. ” ” katanya.
Terkait Percetakan Negara, Erick mengatakan seiring dengan minimnya permintaan dari negara, perseroan akan fokus memanfaatkan aset yang ada untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Leave a Reply