JAKARTA (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Duta Besar Tiongkok untuk Republik Indonesia Wang Lutong untuk membahas kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok, serta berencana mengunjungi Presiden Republik Indonesia mengenai kerja sama Tiongkok dan Tiongkok. sektor ekonomi biru.
Pada pertemuan yang digelar di Kantor Koordinasi Perekonomian Jakarta, Airlangga membahas kerja sama pengembangan industri kedua negara melalui program perlindungan kedua negara. Program ini merupakan bentuk kerjasama kawasan industri.
“Kerja sama program ini ditujukan untuk mengembangkan industri teknologi tinggi seperti kendaraan listrik (EV) dan semikonduktor di kawasan industri dengan kawasan ekonomi khusus (KEK), antara lain KEK Patimban dan KEK Subang. dalam investasi,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Airlangga juga memaparkan perkembangan terkait kerja sama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Tiongkok. Tiongkok merupakan mitra ekonomi penting bagi Indonesia yang terlihat dari besarnya investasi dan perdagangan kedua negara.
Sejak Januari hingga September 2024, Tiongkok menjadi investor terbesar ketiga di Indonesia. Selain itu, Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia dalam hal total nilai perdagangan, ekspor, dan impor selama satu dekade terakhir.
Pada tahun 2023, investasi Tiongkok di Indonesia akan bernilai $7,4 miliar (RMB 111,9 triliun), kedua setelah Singapura sebesar $15,4 miliar (RMB 233 triliun).
Lima sektor terbesar investasi Tiongkok di Indonesia adalah pengolahan logam ($13,626 miliar / $206,10 miliar), transportasi, pergudangan dan telekomunikasi ($7,88 miliar / $119,10 miliar), bahan kimia dan farmasi, dan sektor industri ($2,74 miliar / $41,5 triliun), listrik , gas dan air ($2,61 miliar / $40 triliun $100 miliar) Rumah dan Kantor ($2,139 miliar / $32,3 triliun).
Selain itu, Airlangga juga menyambut baik usulan Kementerian Perdagangan Tiongkok mengenai kerja sama di bidang ekonomi biru.
Diperkirakan kerja sama ini akan mendorong dan memperkuat kerja sama ekonomi sektor swasta antara Indonesia dan Tiongkok di bidang manufaktur, produk kelautan, energi, pariwisata, dan industri biomedis, tambahnya.
Dalam acara tersebut, Duta Besar Tiongkok menyampaikan dukungannya terhadap percepatan proses pembahasan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok di bidang ekonomi biru. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi salah satu hasil kunjungan Presiden Indonesia ke Tiongkok pada pekan depan.
Leave a Reply