JAKARTA (ANTARA) – Menteri Migrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanegara mengatakan, pemuda Papua sedang mempersiapkan seleksi khusus dalam seleksi beasiswa Patriot yang diperkirakan akan dimulai pada tahun 2025 bersamaan dengan beasiswa LPDP.
Di Jakarta, Jumat, ia mengatakan, tuntutan generasi muda yang ingin mengikuti proyek ibu kota itu penting. Belajar berarti berani dan siap berkorban untuk bangsa sebagai seorang patriot.
“Khusus Papua, nanti kita berikan alokasi khusus, sehingga kita berharap mereka bisa membangun kawasan pemukiman kembali di Papua dengan kekuatannya sendiri,” ujarnya.
Program Beasiswa Patriotik merupakan hasil kerja sama Kementerian Migrasi (Kementrans) dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang rencananya akan diluncurkan pada tahun depan sebagai bagian dari Transmigrasi Patriotik.
Nantinya, pihaknya akan memfasilitasi dan membuat kawasan pemukiman kembali untuk pengembangan anak-anak wilayah Papua.
“Kemarin kami baru pulang (mengunjungi) Papua, (sepertinya) ini yang mereka butuhkan, terutama dari segi pendidikan dan kesehatan,” kata Iftitah Sulaiman Suryanegara.
Dikatakannya, syarat dasar untuk diterima menjadi mahasiswa tidak hanya harus belajar dengan baik dan menguasai bahasa Inggris dengan baik, tetapi jika ada semangat, cukup menjadi motor penggerak kemajuan kawasan pengungsi.
Selain itu, guna melanjutkan pembangunan kawasan pemukiman kembali secara berkelanjutan, perhatian juga diberikan pada kelestarian lingkungan hidup.
“Karena minimnya pengetahuan dan keterampilan, para migran sering dianggap merusak lingkungan, tentu kita tidak menginginkan hal tersebut karena pembangunan harus berkelanjutan dan menjaga lingkungan. Salah satu solusi dari permasalahan ini adalah dengan membangun kapasitas para migran. , termasuk calon pengungsi,” ujarnya. Iftitah .
Untuk mendukung proyek pemukiman kembali, dia mengatakan pihaknya tidak akan bergantung pada dana APBN.
Pihaknya akan berusaha menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk LPDP, dan mencari investor yang cocok untuk mengembangkan proyek migrasi berbasis sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
Direktur Jenderal LPDP Andin Hadiyanto mengatakan, pihaknya menyambut baik program Beasiswa Patriot dan Transmigrasi Patriot karena sejalan dengan visi dan misi lembaga untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM).
Ia mengatakan, pihaknya, guna mempercepat pelaksanaan program migrasi patriotik, berencana mengundang kawan-kawan LPDP untuk bergabung dalam proyek tersebut.
“Proyek ini membuka peluang bagi alumni yang ingin berkomitmen terhadap Indonesia dan mengembangkan kawasan pemukiman kembali. Agar cepat terwujud, kami akan bekerja sama dengan Kementerian Migrasi untuk menawarkan alumni agar berkomitmen pada proyek pemukiman kembali,” ujarnya.
Leave a Reply