Istanbul (ANTARA) – Kemungkinan tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza “semakin dekat, selama Israel tidak mengajukan syarat baru”, kata Hamas dalam pernyataannya, Sabtu (21/12).
Pernyataan itu muncul setelah delegasi Hamas bertemu dengan para pemimpin Gerakan Jihad Islam dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina di Kairo untuk membahas pertukaran sandera dan perjanjian gencatan senjata.
Mereka sepakat untuk “melanjutkan komunikasi dan koordinasi” mengenai perundingan gencatan senjata, serta membahas “proposal untuk membentuk komite dukungan masyarakat” untuk mengelola Gaza pascaperang.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi tahu keluarga sandera yang ditahan di Gaza pada Kamis (19/12) bahwa syarat untuk mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan tahanan Palestina telah “membuat kemajuan”, meski belum ada kemajuan. kesepakatan akhir.
Ini adalah pertama kalinya kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang mengutip kemajuan dalam negosiasi sejak dimulainya perang Gaza.
Kairo dan Doha telah melakukan upaya intens dengan semua pihak untuk mencapai kesepakatan sebelum pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump bulan depan.
Upaya para mediator, termasuk Amerika Serikat, sejauh ini gagal karena keengganan Netanyahu untuk secara pasti mengakhiri perang dan menarik pasukan Israel dari Gaza.
Israel telah membunuh lebih dari 45.000 orang di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.
Diperkirakan sekitar seratus sandera masih berada di Gaza.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply