JAKARTA (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) mencatat penerbitan Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI) hingga 14 Oktober 2024 telah mencapai Rp934,87 triliun untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga inflasi tetap sesuai sasaran. .
Pada 14 Oktober 2024, posisi Surat Berharga Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Bank Indonesia Valas (SUVBI) masing-masing tercatat sebesar USD 3,38 miliar dan USD 424 juta.
“Instrumen yang pro pasar yaitu SRBI, SVBI, dan SUVBI akan terus dioptimalkan untuk menjaga nilai tukar rupee tetap stabil dan mencapai target inflasi,” kata Perry dalam konferensi pers Hasil Dewan Gubernur BI Oktober 2024. (RDG) di Jakarta, Rabu.
Kegiatan pasar tersebut juga dimaksudkan untuk mempercepat upaya pendalaman pasar uang dan pasar valuta asing serta mendorong masuknya modal asing ke dalam negeri.
Penerbitan SRBI mendukung upaya meningkatkan aliran masuk portofolio asing ke dalam negeri dan memperkuat nilai tukar rupee. Kepemilikan asing di SRBI mencapai INR 254,57 triliun atau 27,23 persen dari total utang.
Pengenalan Dealer Utama (PD) mulai Juni 2024 juga akan meningkatkan transaksi SRBI di pasar sekunder dan repurchase agreement (repo) antar pelaku pasar, sehingga meningkatkan efektivitas instrumen keuangan dalam menstabilkan nilai tukar rupee dan memberikan kontrol tambahan.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus meluncurkan berbagai instrumen pasar yang inovatif, menarik baik dari segi volume maupun pendapatan, serta didukung oleh kondisi perekonomian domestik yang kuat, untuk mendorong terus masuknya portofolio asing ke pasar domestik.
Leave a Reply