Batavia (ANTARA) – Bocah lelaki di Marunda Cilincing, Batavia Utara bernama Wahyu Ramadhan (10) hanya memiliki berat badan sembilan kilogram karena mengalami atrofi otak sejak kecil.
Dokter memberi tahu Wahyu bahwa otaknya rusak, kata Nenek Wahyu Ramadhan Ranina (60) di Batavia, Rabu.
Dikatakannya, penyakit tersebut sudah diderita Wahyu sejak lahir, dan saat lahir Wahyu dalam keadaan sehat sempurna.
Namun dokter mengatakan kepadanya bahwa Wahyu telah cacat sejak lahir.
“Dari kecil saya tidak tahu apa itu deformitas, yang kata dokter itu deformitas,” ujarnya.
Ia mengatakan, penyakit yang dideritanya menghambat tumbuh kembang Wahyu, begitu juga dengan berat badan Wahyu saat itu.
Kini Wahyu hanya bisa tidur dan berat badannya yang rendah membuat banyak orang mengira Wahyu kekurangan gizi.
Ia membantah cucunya kekurangan gizi.
“Saya tidak pernah didiagnosis gizi buruk, hanya karena gizi buruk,” ujarnya.
Kini Wahyu diasuh oleh Ranina dan ibunya seorang diri. Sedangkan ayahnya sudah keluar jauh sebelum ia masih dalam kandungan.
Kini Wahyu tidak dirawat. Namun setiap bulan, cucunya berobat ke Puskesmas Marunda.
“Dokter datang ke sini setiap bulan, tapi kalau kasus seperti ini, mereka tidak memberi obat, mereka memberi susu,” ujarnya.
Setiap kali dokter berbicara, beliau selalu menanyakan keluhan Wahyu. Namun kesehatan Wahyu selalu sehat.
Dokter juga bertanya, apa keluhan Anda? Memang benar anak seperti ini juga sehat, tidak pernah sakit, ujarnya.
Leave a Reply