Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Serba-serbi seruan, harapan pemimpin dunia saat Natal

Jakarta (Antara) – Hari ini, 25 Desember 2024, umat Kristiani di seluruh dunia, termasuk para pemimpin nasional, merayakan Natal.

Sayangnya, meski terjadi gejolak, konflik dan kerusuhan terus berlanjut di beberapa negara, sehingga menarik perhatian komunitas internasional dan mendorong para pemimpin untuk mengeluarkan seruan dan harapan selama periode Natal.

Berikut himbauan dan harapan yang disampaikan berbagai pemimpin pada perayaan Natal 2024, dari berbagai sumber.

1. Perdana Menteri Inggris menginginkan perdamaian di Timur Tengah

Perdana Menteri Inggris mengatakan pada hari Selasa bahwa dia menginginkan perdamaian di Timur Tengah dan “masa depan cerah bagi semua” pada Natal ini.

“Natal kali ini saya mendoakan perdamaian, khususnya di Timur Tengah, tempat lahirnya kisah Natal,” kata Keir Starmer dalam pidato Natal pertamanya sebagai Perdana Menteri.

Natal, katanya, adalah waktu bagi masyarakat untuk mengingatkan diri mereka sendiri tentang apa yang benar-benar penting: “keluarga, persahabatan dan persaudaraan di antara semua orang.”

“Saya ingin melihat semua orang merasakan masa depan yang lebih baik dan cerah serta merayakan kegembiraan dan keajaiban musim Natal,” tambahnya.

Pernyataan Perdana Menteri tersebut disampaikan ketika kawasan Arab mengalami peristiwa penting yang menarik perhatian global, antara lain genosida Israel di Jalur Gaza, situasi keamanan di Lebanon akibat pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Israel, dan runtuhnya Liga Arab. Rezim Bashar al-Assad di Suriah.

Israel telah melakukan operasi darat skala besar di Gaza utara sejak 5 Oktober untuk mencegah berkumpulnya kembali organisasi perlawanan Palestina, Hamas. Namun, Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan mengusir paksa penduduknya.

Sejak saat itu, terjadi kekurangan bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan dan bahan bakar, sehingga menyebabkan banyak orang berada di ambang kelaparan.

2. Para pemimpin Afrika menyerukan perdamaian dan persatuan

Para pemimpin Afrika menyerukan perdamaian dan persatuan pada hari Rabu ketika komunitas agama di Afrika merayakan Natal.

“Semoga hari cinta, persatuan, rekonsiliasi, dan perdamaian ini mencerahkan tahun mendatang,” kata Presiden Zambia Hakande Hichilema dalam pidato kenegaraan yang disiarkan televisi.

Menjelang hari raya umat Kristiani, Hichilema pada hari Selasa memberikan pengampunan kepada 759 tahanan dan meringankan hukuman 17 orang lainnya.

Selain Hichilema, Presiden Sudan Selatan Salva Kiir Mayardit juga mengajak semua orang untuk mendorong perdamaian dan persatuan selama perayaan Natal.

“Biarlah festival ini menjadi dorongan bagi kita untuk bersatu dan bekerja menuju Sudan Selatan yang damai, sejahtera, dan bersatu,” ujarnya.

“Saat kita merayakan Natal ini, marilah kita menyambut Tahun Baru dengan pesan perdamaian dan harapan di hati kita,” kata Kiir dalam pidato kenegaraannya.

Dia berjanji bahwa pemerintah akan “berusaha untuk memastikan lingkungan yang damai dan aman, tidak hanya selama musim perayaan tetapi sepanjang tahun”.

Presiden Namibia Nangolo Mbemba juga meminta rakyatnya untuk “berbagi dan peduli di bawah bendera ‘Satu Namibia, Satu Bangsa’.”

“Meskipun banyak dari kita yang menikmati istirahat yang layak, jangan lupakan mereka yang terus bekerja tanpa lelah untuk menjaga negara kita tetap aman dan berfungsi,” katanya.

“Saya sangat berterima kasih kepada personel dan tentara kami yang melindungi perdamaian kami siang dan malam atas dedikasi dan pengorbanan mereka yang tak tergoyahkan,” kata Mbemba.

Para pemimpin agama di Mozambik menyerukan perdamaian ketika negara tersebut dilanda kekerasan akibat sengketa pemilu.

Dalam pesan Natalnya, pemimpin tersebut menyesalkan meningkatnya kekerasan di negara tersebut dan ketidakmampuan umat Kristen setempat untuk merayakan Natal secara “normal”.

Pada tanggal 9 Oktober, 151 orang tewas dalam protes mematikan di Mozambik setelah pengumuman pemenang pemilihan presiden yang disengketakan.

Di Malawi, Presiden Lazarus Chakwera menyerukan negara Afrika Selatan yang terpecah secara politik untuk bersatu dan menang.

3. Paus Fransiskus menyerukan diakhirinya perang di Ukraina pada Hari Natal

Menurut laporan media, Paus Fransiskus menyerukan diakhirinya perang di Ukraina pada Hari Natal.

Ia berbicara kepada orang banyak di Basilika Santo Petrus untuk menyampaikan ucapan selamatnya pada Hari Natal, hari ulang tahun Mesias Kristen, Vatican News melaporkan pada hari Rabu.

Dia berdoa agar senjata-senjata itu ditempatkan di Ukraina yang dilanda perang. Ia juga menyerukan peningkatan upaya dan keterbukaan terhadap negosiasi dan dialog untuk menemukan perdamaian yang adil dan abadi atas masalah yang timbul di negara tersebut.

Paus Fransiskus (88) juga berdoa agar konflik di Timur Tengah, khususnya di Gaza, segera diakhiri, dan menyampaikan harapan akan adanya “gencatan senjata” dan “bantuan” bagi orang-orang yang menderita kelaparan dan perang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *