Jakarta (ANTARA) – Pemahaman penghimpunan zakat, sedekah, dan sedekah daerah setempat, pegawai daerah pada Dinas Penyelenggaraan Pendidikan (Satlak) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Jakarta Pusat kini mencapai Rp 24 miliar .
Wali Kota Jakarta Pusat Arifin dalam keterangannya di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat mengatakan, “Realisasi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di lingkungan Pemkot Jakarta Pusat pada November 2024 sekitar Rp24 miliar atau sekitar 64,6 persen dari total pendapatan. target Rp 38 miliar.” katanya. . , Rabu.
Arifin mengatakan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan penerimaan ZIS untuk mencapai target di sisa periode tahun 2024.
“Kami berharap mereka siap menghadapi 1.200 ASN di Pemkot Jakarta Pusat yang tidak mengeluarkan zakat 2,5 persen,” kata Arifin.
Menurut Arifin, hampir seluruh tingkat kecamatan dan kabupaten di Jakarta Pusat berupaya mengumpulkan ZIS sesuai target. Berdasarkan data yang ada, hanya empat atau lima kabupaten yang gagal memenuhi target.
Selain itu, Arifin mengatakan, banyak variabel yang perlu diperhatikan dalam menentukan target Rp 38 miliar. Keputusan ini perlu ditinjau ulang tahun depan agar dapat dilakukan perubahan.
Arifin menegaskan, “Masalahnya akhir tahun nanti kita bisa menemukan jalan tengahnya.”
Muhammad Raja Zamzami, Koordinator Baznas-Bazis Kota Administrasi Jakarta Pusat, mengungkapkan, hampir seluruh kota dan kabupaten di Jakarta Pusat telah mencapai target tersebut.
Ada banyak aksi demonstrasi ZIS di Jakarta Pusat (Jakpus) yang perlu menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan pada tahun 2025. “Kami akan berusaha menambah waktu yang tersisa agar pendapatan tahun ini meningkat,” kata Raja. katanya.
Total kontrak ZIS di Kabupaten Kemayoran hingga November 2024 sebesar Rp 1 Miliar, Tanah Abang (Rp 871 juta), Gambir (Rp 670 juta), Senen (Rp 786 juta), Sawah Besar (Rp 690 juta). bernilai. )) ), Menteng (Rp 585 juta), Johar Baru (Rp 502 juta) dan Cempaka Putih Rp.
Leave a Reply