Jakarta (ANTARA) – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencanangkan inisiatif strategis dengan memasang converter kit bahan bakar gas (BBG) pada 67 unit taksi jaringan.
Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan program tersebut akan dilaksanakan selama Desember 2024 dengan target pemasangan minimal empat kendaraan per hari.
Program tersebut diwujudkan melalui terciptanya kolaborasi nilai bersama (CSV) antara PGN dengan anak usahanya yaitu PT Gagas Energi Indonesia bersama Mobil Gas Community (Komogas).
“Kolaborasi ini dirancang untuk mendorong penggunaan CNG oleh pengemudi yang tergabung dalam masyarakat, sehingga manfaat diversifikasi energi dapat dirasakan lebih luas,” jelasnya.
Fajriyah menambahkan, langkah ini sejalan dengan fokus keberlanjutan PGN untuk mendukung pencapaian tujuan net zero emisi (NZE) dengan meningkatkan penggunaan gas bumi.
Konversi kendaraan berbahan bakar bensin (BBM) ke CNG tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga mendorong peningkatan kesejahteraan pengemudi taksi online.
“Pelaksanaan program konversi kendaraan BBM ke CNG merupakan salah satu bentuk komitmen PGN dalam mendukung tujuan net zero emisi. Pembakaran CNG pada kendaraan yang lebih bersih dapat meningkatkan kualitas udara dan mendukung komitmen nasional dalam mengurangi dampak emisi karbon,” ungkapnya. Fajriyah. .
Peningkatan jumlah kendaraan berbahan bakar gas juga mendukung optimalisasi pemanfaatan infrastruktur Stasiun Pengisian Bahan Bakar PGN (SPBG).
Program pemasangan kit konversi bahan bakar ke gas (BBG) untuk 67 unit taksi jaringan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). ANTARA/HO-PT PGN Tbk Dalam semangat inovasi dan keberlanjutan, menurut Fajriyah, PGN dan Gagas Energi Indonesia berkomitmen untuk terus mengedepankan solusi energi yang lebih ramah lingkungan demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
“Kami berharap program ini dapat memperluas penggunaan gas bumi di sektor transportasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya transisi menuju energi yang lebih bersih,” ujarnya.
Dengan optimalisasi penggunaan CNG, lanjutnya, biaya operasional kendaraan dapat ditekan secara signifikan karena CNG lebih irit dibandingkan bahan bakar cair seperti bensin.
“Penghematan ini berkontribusi langsung terhadap peningkatan pendapatan bersih pengemudi,” kata CEO Gagas Energi Indonesia Santiaji Gunawan.
Program ini juga mendukung agenda transisi energi pemerintah untuk mempercepat penggunaan sumber energi yang bersih, efisien dan terjangkau.
Selain itu, inisiatif PGN juga berkontribusi terhadap pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia, antara lain SDG 7 terkait energi bersih dan terjangkau, SDG 9 terkait industri, inovasi dan infrastruktur, serta SDG 13 terkait penanganan perubahan iklim. mengubah. . .
Leave a Reply