Jakarta (ANTARA) – Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus memperkuat budaya keselamatan kegiatan usaha minyak dan gas bumi melalui program inspeksi lapangan atau bimbingan manajemen (MWT) yang komprehensif.
Noor Arifin Muhammad, Direktur Teknik dan Lingkungan Hidup Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dalam keterangannya, Jumat di Jakarta, berharap melalui program MWT, kegiatan usaha migas dapat berjalan dengan aman, andal, untuk lingkungan. ramah dan tanpa interupsi yang dapat mengganggu produksi, serta mendiskusikan solusi permasalahan yang dihadapi dan memberikan insentif kepada pekerja.
“Aspek keselamatan merupakan aspek penting dan patut mendapat perhatian khusus dalam operasional migas yang memiliki tingkat risiko sangat tinggi,” ujarnya saat kegiatan MWT Kangean Energy Indonesia Ltd (KEI) di Jawa Timur. .
Dalam kegiatan tersebut, Presiden Kangean Energy Indonesia, Direktur Didi Basuki serta HCML Engineering dan Senior Manager Johnny Pasaribu mendampingi Noor Arifin.
Menurut Noor Arifin, dalam industri migas, aspek keselamatan tidak hanya menyangkut keselamatan pekerja (occupational safety), tetapi juga keselamatan instalasi (process safety), keselamatan lingkungan (environmental safety) dan keselamatan umum (public safety).
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada KEI yang memiliki rencana pengembangan (POD) yang sangat baik.
“Giant Discovery terakhir tahun 2000-an untuk minyak, sebentar lagi gasnya banyak. Jadi salut buat Kangean karena lihat banget POD-nya tidak terlalu lambat, sudah berjalan delapan tahun, bagus sekali. Selain itu gas juga digunakan untuk keperluan rumah tangga, listrik dan petrokimia, artinya rencana industri saat itu juga sangat bagus,” ujarnya.
Noor juga menjelaskan, saat ini perlu adanya perhatian dari pemerintah dan badan usaha/unit usaha tetap, yakni tujuan swasembada energi.
Menurut dia, landasannya adalah menempatkan penelitian dan eksploitasi secara selaras dan seimbang, guna mencapai tujuan swasembada energi.
“Saat ini manajemen terus menegaskan kepada kami bahwa kami (termotivasi) untuk meningkatkan penarikan produksi. Nah, kita berharap ini bisa menjadi contoh, walaupun kita belum melihat lebih detailnya, tapi kalau dilihat sekarang, memang dalam posisi bearish, tapi pengeboran tetap dilakukan dan akan terus berlanjut, apalagi kemungkinan besar akan sejalan dengan perencanaan industri migas, jadi saat kita sedang berproduksi, puncaknya fase penurunan, harus ada rencana penjajakan, tentunya harus dilakukan terus menerus dan kita berharap nanti berhasil. Kita bisa memberikan kabar baik kepada pimpinan, jelas Noor.
Sementara itu, Presiden Kangean Energy Indonesia Didi Basuki menyampaikan terima kasih kepada Direktur Teknik dan Lingkungan Migas atas kontribusinya terhadap aspek keselamatan.
Produksi gas KEI saat ini berasal dari lapangan Pagerungan dan lapangan Terang Sirasun Batur (TSB).
Ladang gas Pagerungan ditemukan pada tahun 1985 dan produksinya dimulai pada tahun 1994.
Produksi gas dan kondensat kangean saat ini berasal dari sumur onshore dan offshore di lapangan Ngimbang dan Rancak di kabupaten Pagerungan.
Produksi gas mencapai puncaknya pada tahun 1998-2001. dengan tingkat produksi gas 350-450 MMSCFD.
Saat ini Pagerungan masih menjadi penghasil gas penting bagi Jawa Timur yang sebagian besar digunakan untuk sektor ketenagalistrikan dan petrokimia.
Sementara itu, Senior Engineering and Drilling Manager HCML, Johnny Pasaribu, juga berharap pemerintah dapat terus memberikan dukungan untuk mengawal aspek keselamatan kegiatan usaha migas melalui peraturan dan ketentuan yang sudah ada.
HCML saat ini memiliki tiga area produksi utama yaitu BD, MBH-MDA dan MAC.
Field BD merupakan satu-satunya field HCML yang mengandung H2S dan kondensat sehingga memerlukan pengolahan yang cukup rumit.
Berdasarkan data per 20 Desember 2024, lapangan BD saat ini memiliki kapasitas produksi sebesar 110 MMSCFD dengan produksi gas penjualan sebesar 100 MMSCFD dan 6.000-6.500 barel kondensat per hari.
Saat ini HCML merupakan salah satu tulang punggung pasokan gas di Jawa Timur dengan pangsa sekitar 30 persen pasokan gas.
Leave a Reply