Istanbul (ANTARA) – Kelompok Houthi di Yaman yang didukung Iran mengancam akan menyerang kepentingan AS di Timur Tengah jika serangan terhadap Yaman terus berlanjut.
Seorang anggota Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mohammed Ali al-Houthi, mengeluarkan peringatan keras kepada Washington dalam video yang diunggah ke Platform X pada Selasa (24/12).
“Kami memperingatkan Amerika untuk tidak menyerang Yaman. Jika Anda tidak berhenti, kami akan menyerang aset Amerika di wilayah tersebut, tanpa batasan apa pun,” kata al-Houthi.
“Serangan Israel terhadap Gaza dan Yaman harus dihentikan, atau kami akan menargetkan aset-aset sensitif Amerika untuk menyampaikan pesan kami.”
Pernyataan itu muncul setelah Houthi mengklaim pada Minggu (22/12) bahwa mereka menembak jatuh jet tempur F-18 AS saat menyerang kapal induk di Laut Merah.
Houthi mengatakan operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan delapan rudal jelajah dan 17 drone, yang menyebabkan jatuhnya sebuah jet tempur F-18 ketika para pejuang tersebut mencoba mencegat drone dan rudal Yaman.
Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan pada hari Minggu bahwa jatuhnya jet tempur F/A-18 Angkatan Laut AS di Laut Merah adalah akibat dari “self-ignition”.
Sementara itu, pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara pada hari Kamis terhadap kota pesisir Al-Hudaydah dan ibu kota Sanaa sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak dan rudal yang diluncurkan oleh Houthi.
Serangan tersebut merupakan gelombang ketiga serangan udara yang dilakukan Tel Aviv terhadap lokasi yang dikuasai Houthi di Yaman sejak Juli.
Kelompok Houthi menargetkan kapal kargo Israel atau Tel Aviv di Laut Merah menggunakan rudal dan drone sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza, di mana dilaporkan lebih dari 45.200 korban jiwa akibat perang genosida Israel sejak 7 Oktober 2023.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply