Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Wamenperin apresiasi beroperasinya pabrik AC skala penuh pertama di RI

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza memuji produsen sistem pendingin udara (AC) DAIKIN yang telah mengoperasikan pabrik lengkap pertama di Indonesia dengan kapasitas hingga 1,5 juta unit per tahun.

Wamenperin mengatakan, pihaknya juga mengapresiasi pengakuan tersebut, mengingat perusahaan menggunakan bahan baku lokal dalam proses produksinya.

“AC merupakan salah satu produk dalam negeri yang impornya tinggi. Namun saat ini Anda dapat membelinya secara lokal dari PT. Daikin Industries Indonesia (DIID) untuk memproduksi. Kami senang dengan pembangunan pabrik AC full-length pertama di Indonesia yang dilakukan DAIKIN. Seluruh prosesnya, mulai dari pengolahan bahan baku hingga produk siap dijual, akan dilakukan secara nasional, ujarnya, Jumat, di Jakarta.

Dia menjelaskan, pabrik tersebut merupakan hasil investasi senilai Rp3,3 triliun yang mampu menampung tenaga kerja antara 1.600 hingga 2.500 orang.

“Nilai investasi DAIKIN merupakan salah satu investasi terbesar di industri elektronika,” kata Wamenperin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, investasi ini merupakan keputusan yang tepat bagi DAIKIN mengingat perusahaan tersebut merupakan brand besar yang menyandang predikat pemimpin pasar produk AC di Indonesia.

Wamenperin mendorong merek-merek besar lainnya untuk mengikuti langkah DAIKIN dan segera mendirikan fasilitas produksi di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Diceritakannya, rencana DAIKIN selanjutnya adalah memproduksi komponen AC yang belum tersedia di Indonesia, seperti kompresor.

“Saya mendorong DAIKIN untuk secara mandiri memenuhi kebutuhan komponen AC, terutama yang bukan produksi dalam negeri, sehingga perusahaan tidak terlalu bergantung pada komponen impor,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden dan Direktur DIID Khamhaeng Boonthavee mengatakan sebagai pabrik AC pertama yang lengkap, seluruh proses produksi mulai dari pemilihan dan pengolahan bahan baku hingga produk siap dijual akan dilakukan di Indonesia.

“Setiap langkah dipantau dan dilakukan sesuai dengan standar DAIKIN Global di Jepang untuk memastikan kualitas terbaik yang memenuhi kebutuhan konsumen kami di Indonesia,” ujarnya.

Direktur DIID Budi Mulia menambahkan, fasilitas produksi ini memenuhi berbagai persyaratan seperti Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Sertifikat Hemat Energi (SHE).

“Dengan keberadaan pabrik ini kami menargetkan pencapaian nilai TKDN di atas 40% pada tahun 2025,” kata Budi Mulia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *