Kabupaten Sirbon (Antara) – Pabrik Gula (PG) Sindanglaut di Kecamatan Lemahabang yang didirikan pada tahun 1898 kini mulai menarik wisatawan lokal sebagai objek wisata warisan budaya, kata pemerintah Kabupaten Sirbon, Jawa Barat. “Wisatawan asal Jakarta baru-baru ini berkunjung ke PG Sindanglaut. “Kelompok berjumlah 46 orang ini menyatakan ketertarikannya untuk melihat sendiri proses produksi gula di pabrik tersebut,” kata Wakil Bupati Sirebon Wahu Mijaya dalam keterangannya di Sirebon, Sabtu. Dijelaskannya, Gedung PG Sindanglaut di Kabupaten Cirabon merupakan situs sejarah yang menunjukkan perkembangan industri gula pada masa penjajahan Belanda. Menurutnya, keberadaan pabrik berusia lebih dari satu abad ini merupakan aset penting dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi atau edukasi. Melalui wisata ini, kata dia, para pengunjung dapat memahami secara langsung pemanfaatan teknologi industri gula yang digunakan pada masa lalu. “Mereka (wisatawan) bisa melihat mesin-mesin yang sudah beroperasi sejak tahun 1898 dan mendapatkan pengalaman edukasi,” ujarnya. Baca Juga: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sirbon promosikan Museum Gua AI untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendapat kesempatan memahami proses produksi gula secara detail. Wahue mengatakan, proses produksi gula melibatkan pengolahan tebu hingga siap digunakan. Ia meyakini berkembangnya PG Sindanglaut sebagai pusat wisata pusaka secara bertahap akan meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Cirebon. Ia pun meyakini peninggalan sejarah seperti PG Sindanglaut akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama bagi mereka yang menyukai sejarah dan budaya di tempat tersebut. “Selain PG Sindanglaut, masih ada pabrik gula lain di Kabupaten Cirebon yang memiliki nilai sejarah bagi PG Rajawali II sebagai pengelola,” ujarnya. Ia mengatakan, industri tersebut tersebar di beberapa daerah seperti Jempol, Babakan Gebang, dan Karangsuung. Semuanya merupakan bagian dari rangkaian pabrik gula bersejarah di Cirebon. “Pengembangan wisata pusaka dinilai dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Kami mendukung proyek ini karena sektor pariwisata dapat mendongkrak perekonomian daerah,” ujarnya. Baca Juga: Astra Tol Cipali: Reformasi Perpajakan Akan Segera Hadir Efek Mulai 30 Oktober 2024: Baca Juga: Istana Kazepuhan hadirkan museum “Gua AI” untuk wisata sejarah
Pemkab Cirebon sebut PG Sindanglaut mulai diminati turis domestik

Leave a Reply