Kelompok bersenjata anti-rezim Bashar al-Assad dilaporkan mulai memasuki Damaskus dari sisi selatan ibu kota Suriah pada Sabtu (ANTARA).
Menurut sumber lokal, kelompok ini bergerak ke pusat Damaskus setelah berhasil merebut pusat kota Quneitra di barat daya Suriah.
Meski menghadapi kekuatan militer rezim Assad, kelompok oposisi terus melakukan serangan ke wilayah Daraya di selatan Damaskus.
Video tersebut, yang diambil di pusat kota Damaskus, memperlihatkan tentara rezim menanggalkan seragam tentara mereka dan berganti pakaian sipil.
Rekaman tersebut juga menunjukkan banyak unit militer pemerintah yang ditempatkan di Damaskus dibubarkan karena rusaknya rantai komando militer.
Pasukan militer rezim Assad dilaporkan dipukul mundur dari distrik Daraja, Al-Kiswa, Sahnaya, Al-Moadamiye dan Khorjelah, serta distrik Druze di Jaramana, tempat patung Assad dibakar dan patung-patung digulingkan.
Kelompok oposisi juga merebut distrik Dumair, Saqba, Misrabah dan Maarba di Damaskus dari pasukan rezim.
Dinamika ini memicu demonstrasi di banyak distrik di Damaskus, yang berujung pada penembakan massal oleh pasukan keamanan rezim dan milisi Shabiha yang terkait dengan pemerintah.
Kelompok oposisi bersenjata berhasil memukul mundur pasukan rezim al-Assad, dan penduduk setempat juga meminta elemen rezim untuk meninggalkan posisi mereka.
Pemadaman listrik dan internet juga dilaporkan terjadi di wilayah Damaskus.
27 November Pertempuran antara pasukan rezim dan kelompok oposisi kembali terjadi di daerah pedesaan di sebelah barat Aleppo.
Pada tanggal 30 November, kelompok oposisi berhasil merebut pusat kota Aleppo dan memperkuat pengaruhnya di provinsi Idlib. 5 Desember mereka juga merebut pusat kota Hama dari rezim.
Kelompok oposisi juga telah merebut beberapa permukiman di titik-titik strategis di provinsi Homs, sehingga semakin mendorong gerakan mereka menuju Damaskus.
Pada Jumat (6/12), pasukan oposisi merebut wilayah Daraa di Suriah selatan dekat perbatasan dengan Yordania. Mereka terus menguasai provinsi Suwayda di Suriah selatan pada hari Sabtu, sementara kelompok oposisi lokal juga menguasai Quneitra pada hari yang sama.
Sementara itu, kelompok oposisi lainnya, Tentara Nasional Suriah (SNA), melancarkan operasi militer pada 1 Desember melawan kelompok Kurdi PKK/YPG, yang dianggap Turki sebagai organisasi teroris, dan merebut kota Tel Rifaat.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply