Balikpapan, Kalimantan Timur (Antara) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahdalia menyatakan akan memangkas proses perizinan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di Indonesia.
Hal itu dilakukan untuk memastikan tersedianya bahan bakar minyak (BBM) yang cukup untuk para nelayan.
Saat meninjau terminal bus di Balikpapan, Bahlil mengatakan, “Ada permintaan dari mereka yang harus kami sampaikan, termasuk membuat kantor permohonan untuk pembangunan SPBU. Saya bisa memahami perasaan mereka, karena keluarga saya juga. nelayan. , Kalimantan Timur, Sabtu. ,
SPBUN merupakan inisiatif pemerintah yang memfasilitasi akses bahan bakar bagi nelayan di seluruh Indonesia. Sejauh ini, telah dibangun sekitar 415 SPBUN di berbagai wilayah pesisir.
Ia juga menegaskan, pemerintah juga memperhatikan kebutuhan nelayan, tidak hanya dari segi energi namun juga dukungan terhadap penghidupan masyarakat pesisir.
Dalam kunjungannya, Bahlil mendengar langsung keinginan para nelayan yang berharap mendapatkan bahan bakar lebih banyak untuk kebutuhannya.
Menurut Irwan, salah satu anggota Kelompok Usaha Bersama Nelayan Bersatu (KUB), mengatakan keberadaan SPBUN di Balikpapan diyakini akan memberikan manfaat langsung dalam meningkatkan kesejahteraan.
Katanya, “Dari KUB Persatuan Nelayan kami menyadari nilai dari stasiun minyak ini. Namun kami menuntut jumlahnya ditingkatkan agar kami bisa melaut dua kali sebulan.”
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahdalia menilai stok dan pasokan bahan bakar minyak (BBM), khususnya di daerah tertinggal, perbatasan, dan luar (3T), akan mencukupi pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Waktu istirahat.
Menteri Bahlil mengatakan, “Hari ini saya umumkan ada BBM untuk Natal dan Tahun Baru dan ada yang bisa mengangkut daerah tertinggal ke daerah terpencil, tentunya alhamdulillah.”
Leave a Reply