Jakarta (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan strategi pengembangan kerja sama dengan Afrika sebagai langkah mengatasi krisis kemanusiaan yang menimpa beberapa negara di benua itu.
“Apa yang bisa dikembangkan bersama dan kebijakan apa yang paling tepat yang harus kita usulkan dari segi pendekatannya,” kata Kepala Badan Strategi Luar Negeri (Kepala BSKLN) Kementerian Luar Negeri RI Yayan G.H Mulyana dalam acara yang ditonton daring, Jakarta, Selasa.
Yayan mempresentasikan strategi ini pada “Forum Pakar dan Praktisi – Wawasan dari Kawasan Afrika: Krisis Kemanusiaan dan Masa Depan Afrika (Kasus Sudan, Somalia dan Mali)” yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika (. Aspasaf) Kementerian Luar Negeri RI.
Dalam kesempatan tersebut, Yayan menyampaikan bahwa Afrika merupakan mitra penting bagi Indonesia dan kerja sama yang diupayakan kedua belah pihak adalah untuk mengembangkan dan mengoptimalkan potensi kedua belah pihak.
Yayan mengatakan Afrika memiliki sejumlah sumber daya mineral yang penting bagi dunia, khususnya dalam upaya mendorong transisi ke energi terbarukan dan berkelanjutan.
Bagi Indonesia, sumber daya mineral ini merupakan modalitas yang harus dimanfaatkan untuk menjamin keamanan energi demi kepentingan kedua belah pihak.
Sayangnya, sejumlah negara di Afrika masih terlibat dalam konflik berkepanjangan yang menyebabkan ketidakstabilan dan krisis kemanusiaan, yang dianggap menghambat potensi pembangunan Afrika di masa depan.
Oleh karena itu Yayan menyampaikan sejumlah strategi yang harus diterapkan Indonesia untuk mengembangkan kerja sama dalam konteks krisis yang terjadi di beberapa negara di benua ini.
Salah satunya adalah perlunya bersama-sama mengembangkan kapasitas di sektor infrastruktur dan industri, khususnya sektor ekstraktif. “Area ini mempunyai potensi untuk Afrika dan kami dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadapnya,” ujarnya.
Strategi selanjutnya adalah perlunya kerja keras bersama untuk mewujudkan perekonomian yang terintegrasi dan membangun kerjasama yang lebih erat antar organisasi yang berbeda. Integrasi ini, katanya, akan mendorong pertumbuhan lebih dalam berbagai hubungan di kawasan.
Selain itu, Yayan juga menekankan perlunya kerja sama pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan kerja sama teknis lainnya untuk memajukan potensi secara berkelanjutan.
Namun, ia mencatat bahwa upaya eksplorasi di Indonesia masih rumit, sementara Afrika masih sangat bergantung pada sektor bahan mentah. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan bersama dalam pengembangan diversifikasi ekspor produk.
Leave a Reply