Jakarta (ANTARA) – Pengamat politik Asrinaldi menyebut anjloknya jumlah pemilih di Pilkada Jakarta bukan sepenuhnya kesalahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
Menurut dia, partai politik (Parpol) juga bertanggung jawab terhadap tingkat partisipasi pemilih.
“Banyak pihak yang memikul tanggung jawab ini, terutama politisi, karena mereka berhubungan langsung dengan pemilih. Jadi partai politik juga harus mendorong tingkat partisipasi ini, termasuk pemerintah, kata Asrinaldi saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Asrinaldi juga menjelaskan, hingga saat ini banyak pihak yang menilai partisipasi pemilih merupakan tanggung jawab dan tugas KPU sepenuhnya. Padahal, KPU hanya mengurus dan mengatur proses pemilu.
Di sisi lain, pengamat politik Hendri Satrio menilai KPU DKI Jakarta mempunyai tanggung jawab terbesar atas turunnya jumlah pemilih di Pilkada Jakarta.
“KPU mempunyai tanggung jawab yang paling besar,” kata Hendry.
KPU DKI Jakarta sendiri mengaku akan melakukan penilaian lebih lanjut terkait hal tersebut. Mereka juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengetahui alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi pada Pilkada 2024.
Kepala Bagian Teknis KPU DKI Jakarta Dodi Wijaya mengatakan, perlu kajian lebih dalam untuk mengetahui penyebab rendahnya aktivitas Pilkada Jakarta. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama dengan berbagai pihak.
Leave a Reply