Jakarta (Antara) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memindahkan penggunaan bibit nyamuk Aedes aegypti yang mengandung Wolbachia dari Kecamatan Kembangan Utara ke Kecamatan Meruya Utara dalam upaya menekan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Barat.
“Penerapan Wolbachia di Kecamatan Kembangan masih berjalan. Kembangan Utara sudah selesai, pindah ke Meruya Utara,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Ani mengatakan Pemprov DKI Jakarta sudah memiliki peta sebaran penerapan Wolbachia hingga Juni 2025.
Jadi sekarang kita punya roadmap sampai Juni 2025. Yang penting warga sudah menerima (implementasi Wolbachia), kata Annie.
Penerapan Wolbachia, kata Ani, ditargetkan selesai di seluruh wilayah Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat pada Juni 2025.
“Pada Juni 2025 seluruh Kecamatan Kembangan akan menerapkan Wolbachia,” kata Annie.
Apalagi, kata Ani, dampak penerapan Wolbachia secara teori baru terlihat setelah dua tahun.
“Secara teoritis, jika tujuan akhirnya adalah menghilangkan nyamuk Aedes dari lingkungan, maka 60 persen diantaranya adalah nyamuk Aedes yang membawa Wolbachia (nyamuk tidak bisa lagi menyebarkan virus demam berdarah). Jika itu tercapai dalam waktu sekitar dua tahun, masyarakat akan mulai melakukan hal tersebut. merasakan dampak yang signifikan,” kata Annie.
Kasus DBD di Jakarta Barat pada Agustus 2024 sebanyak 188 kasus. Kemudian pada September sebanyak 101 kasus, Oktober 79 kasus, dan hingga 14 November sebanyak 29 kasus.
Tren kasus demam berdarah di Jakarta Barat dalam tiga bulan terakhir menurun signifikan, karena sebelumnya dalam sebulan ada sekitar 800 kasus.
April 797 kasus, Mei 2024 777 kasus, Juni 337 kasus, lalu Juli 2023 216 kasus.
Leave a Reply