Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat menjelaskan alasan tidak tersebarnya informasi pemungutan suara kepada banyak pemilih di wilayah tersebut.
Misalnya ada beberapa pemilih, kita punya rinciannya, tapi belum dibagikan. Kenapa? Misalnya karena pemilihnya meninggal,” Ketua KPU Jakarta Barat Endang Istianti mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan peninjauan. . di tingkat kota pada hari Rabu.
Apabila pemilih yang bersangkutan meninggal dunia, surat pemberitahuan pemungutan suara atau contoh formulir C6 akan disimpan atau tidak dikeluarkan.
“Kami tidak memberikan pemberitahuan bahwa kami sudah memastikan pemilih tersebut meninggal. Makanya kami tidak memberikan pemberitahuan kepada C6, kami menangkapnya,” kata Endang.
Kemudian, lanjut Endang, pemilih tersebut berpindah alamat tetap atau memiliki KTP baru saat didatangi KPU Jakarta Barat.
“Kami belum menginformasikan kepada pemilih,” kata Endang.
“Kemudian ada juga pemilih yang tidak diketahui keberadaannya, tidak tahu. Dia pindah, jadi kita tidak tahu di mana dia berada. Siapa yang ingin kita berikan kepada mereka? Keluarga yang dapat diandalkan? Saat kami telepon, kami tidak punya nomornya,” kata Endang.
Lebih lanjut, Endang mengatakan lokasi TPS dapat dilihat di https://cekdptonline.kpu.go.id/.
“Masukkan NIK saja, kami sudah tahu di mana TPS kami. Jadi informasinya sangat terbuka,” tambah Endang.
Selain itu, warga yang tidak memiliki registrasi dapat memilih dengan membawa KTP DKI Jakarta.
“Anda tidak memilih karena tidak mendapat pemberitahuan untuk memilih. Ini bisa berlaku untuk siapa saja,” kata Endang.
Penjelasan tersebut disampaikan KPU Jakarta Barat menanggapi kekesalan para saksi (Paslon) RIDO yang mengeluhkan rendahnya jumlah pemilih dan temuan di lapangan tentang banyaknya pemilih yang tidak menerima surat pemberitahuan pemungutan suara.
Kekesalan itu pula yang membuat saksi pasangan calon RIDO menolak menandatangani hasil penghitungan ulang suara di Kota Jakarta Barat.
Namun hasil penghitungan ulang suara di Kota Jakarta Barat dinyatakan sah dan dikirimkan ke KPU DKI Jakarta.
Selain itu, Endang juga akan melakukan survei mengenai rendahnya partisipasi pemilih di Jakarta Barat.
“Tentunya kami akan selalu melakukan evaluasi. Misalnya apa yang harus kami lakukan agar pemilih lebih senang memilih pada pemilu mendatang,” kata Endang.
Jumlah pemilih tertinggi di Jakarta Barat diketahui berada di Kecamatan Kembangan sebesar 58 persen, sedangkan terendah di Kecamatan Tambora sebesar 52 persen.
Leave a Reply