Jakarta (Antara) – Badan Kelautan, Perikanan, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengambil langkah strategis untuk membantu pengembangan kapasitas budidaya ikan nila dan rumput laut di Kepulauan Solomon.
BPPSDMKP KKP I Nyoman Radiarta mengatakan hal ini untuk memperkuat sektor perikanan lintas batas dan mencapai visi ‘Memajukan Pasifik’ agar lebih maju dan sejahtera bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan. Lembaga Dana Kerjasama Internasional (LDKPI).
“Ini merupakan upaya berkelanjutan Indonesia sebagai pionir kerja sama Selatan-Selatan untuk meningkatkan kapasitas negara-negara berkembang di Pasifik,” kata Nyoman dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Ia berharap upaya ini dapat membangun masa depan yang lebih berkelanjutan bagi ketahanan pangan dan mendukung stabilitas ekonomi dan politik di kawasan Pasifik.
Sebagai bagian dari peningkatan kapasitas tersebut, BPPSDM KKP mengirimkan tim ahli perikanan Indonesia ke Kepulauan Solomon pada bulan November 2024 untuk memulai ‘Deployment Expert Programme’.
Tim mengunjungi Pulau Guadalcanal, kawasan budidaya ikan nila, dan Pulau Vagina, penghasil naungan laut terbesar di Pasifik, untuk mempelajari secara langsung kebutuhan dan potensi budidaya perikanan lokal.
Berdasarkan pengalaman dan teknologi, Indonesia berkomitmen untuk berbagi praktik terbaik untuk meningkatkan daya saing produk rumput laut Kepulauan Solomon.
“Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat dan perekonomian,” kata Nyoman.
Kepulauan Solomon yang telah lama dikenal sebagai mitra strategis Indonesia di kawasan Pasifik memiliki potensi besar sebagai penghasil rumput laut, namun masih memerlukan dukungan untuk meningkatkan teknologi pengolahan produknya.
Dimulai pada tahun 2002, budidaya rumput laut kini mendukung sekitar 600 petani dan menyumbang 3% PDB negara tersebut, yang sebagian besar diekspor ke Tiongkok dengan harga sekitar $4 per kilogram.
Program ini menyusun Grand Design Roadmap Peningkatan Kapasitas 2025-2028, yang mencakup dokumentasi sesi pelatihan teknis, identifikasi kebutuhan sarana dan prasarana, serta indikator pencapaian sumber daya alam, manusia, sosial budaya, dan kelembagaan
Grand design tersebut akan mengintegrasikan unsur Program Ekonomi Biru KKP dan program strategis BPPSDM, termasuk Desa Nelayan Cerdas.
Inisiatif ini akan dilaksanakan di Kepulauan Solomon dan kawasan Pasifik sebagai bagian dari promosi teknologi dan inovasi makanan laut Indonesia.
Rumput laut dan nila termasuk dalam lima besar komoditas ekspor hasil laut yang terus dikembangkan KKP.
Pertama, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menginisiasi pengembangan model budidaya ikan nila dan laut berkelanjutan di Karwang, Jawa Barat dan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, untuk meningkatkan kualitas kedua komoditas tersebut.
Leave a Reply