Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Ekonom: Pangsa pasar Pegadaian semakin besar dengan bank emas

Bali (ANTARA) – Ekonom Center for Economic and Law Research (Celios) Nailul Huda mengatakan fungsi PT PT Pegadaian (Persero) akan berubah dari pembiayaan jangka pendek menjadi investasi emas ketika pemerintah membentuk bank emas atau bank batangan. .

“Saya kira fungsi Pegadaian akan beralih dari pembiayaan jangka pendek ke investasi emas. Pegadaian bisa menjadi bank bullion atau bank khusus emas, bukan bank khusus bullion, dan pangsa pasar Pegadaian akan meningkat,” kata Nailul. Dihubungi ANTARA di Bali pada Kamis.

Menurut Naylul, rencana pemerintah membuat bank emas mempunyai potensi besar mengingat banyaknya pemain yang berinvestasi emas.

“Saya melihat semakin banyak pemain di bisnis investasi emas. Perusahaan investasi lain mungkin akan masuk investasi emas,” ujarnya.

Menurut Nailul, hingga saat ini PT Pegadaian (Persero) memiliki pangsa pasar investasi emas yang cukup besar. Selain itu, di sisi perbankan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk juga mempunyai andil yang cukup besar.

Saat ini, emas masih dianggap sebagai investasi safe haven saat pasar bergejolak atau sebagai safe haven, terutama bagi investor yang risk-averse atau enggan mengambil risiko.

Harga emas juga meningkat pesat sebesar 10-20 persen setiap tahunnya. Angka tersebut sangat besar dibandingkan instrumen lain seperti saham atau obligasi.

Menurut Naylul, ke depan masyarakat akan memilih investasi emas yang memberikan keamanan dari segi harga.

Namun ada tantangan berupa pertumbuhan sektor industri yang mendorong kenaikan harga saham. Ketika harga saham naik, biasanya harga emas turun atau stagnan, jelas Naylul.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eric Tohir mengatakan Indonesia siap memiliki bank emas atau bullion bank, apalagi setelah bisa menambang emas sendiri.

Menurut Eric, persiapan ini juga didukung oleh kerja sama PT Antam Tbk dan PT Freeport Indonesia dalam pengolahan emas batangan di Indonesia.

“Selama ini bahan bakunya sebagian besar kami kirim ke luar negeri, namun kini sudah bisa diolah di dalam negeri,” kata Eric di Jakarta, Rabu (11/12).

Eric mengatakan, sistem yang dibuat antara Freeport dan Antham akan menghasilkan cadangan emas yang cukup untuk dijadikan dana publik.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto juga merekomendasikan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi bank emas kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Airlanga menjelaskan, Indonesia kini memiliki cadangan emas yang sangat besar.

Misalnya, PT Pegadaian saat ini memiliki cadangan emas sebanyak 70 ton. Namun hingga saat ini, cadangan emas tersebut belum masuk dalam neraca bank, melainkan hanya dicatat dalam satuan ton.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *